Kamis, 26 Oktober 2023 – 03:16 WIB
Pekanbaru – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sedang menjalani tugas pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan, yang merupakan salah satu lapangan minyak dan gas bumi terbesar dan tertua di Indonesia.
Vice President IT PHR, Triatmojo Rosewanto mengatakan bahwa PHR bertanggung jawab atas pengelolaan WK Rokan mulai dari tanggal 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041. Tugas ini memiliki banyak tantangan untuk menjaga produksi minyak tetap maksimal. “Lapangan migas Rokan ini merupakan yang terbesar, terlihat dari 25 persen produksi nasional yang berasal dari Rokan dan 30 persen produksi Pertamina dari PHR,” kata Tri dalam paparannya di Digital & Innovation Center (DICE) PT PHR, Rabu, 25 Oktober 2023.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh PHR adalah memastikan kelangsungan energi dari Rokan. Blok Rokan memiliki 12.000 sumur minyak aktif yang tersebar di 100 lapangan aktif. Area operasi Blok Rokan totalnya mencapai 6.200 kilometer persegi dan meliputi 7 kabupaten/kota di Riau. PHR juga harus menghadapi risiko tinggi karena terdapat hampir 40 ribu pekerja di Blok Rokan. Oleh karena itu, operasionalnya harus aman, handal, dan efisien.
Untuk menghadapi tantangan ini, Tim IT PHR bertugas membuat bisnis di Blok Rokan menjadi berkelanjutan. Sejak PHR mengambil alih Blok Rokan dari Chevron, penerapan teknologi digital terus ditingkatkan. Penerapan teknologi digital dilakukan dalam berbagai aspek operasional, mulai dari pengeboran minyak, penggunaan rig, pompa sumur, hingga proses pemisahan minyak, gas, dan air.
Tri menyatakan bahwa semua proses ini tidak bisa lagi dilakukan secara manual, sehingga perlu adanya digitalisasi. Divisi IT bekerja sama dengan masing-masing fungsi untuk mengoptimalkan bisnis dengan teknologi yang dimiliki.
Source: https://www.viva.co.id/amp/digital/1402496/tanggung-jawab-operator-blok-rokan-ponsel-personnel-radar-hingga-tangki-solar-digital