portalberita.live update berita harian kriminal,artis,gosip,olahraga,politik
Berita  

Cak Imin Berbagi Kisah bahwa Pemimpin Harus Mengalami Penderitaan, Anies Pernah Merasakannya

Cak Imin Berbagi Kisah bahwa Pemimpin Harus Mengalami Penderitaan, Anies Pernah Merasakannya

Sabtu, 28 Oktober 2023 – 00:02 WIB

Jakarta – Calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengatakan bahwa untuk menjadi pemimpin di Indonesia, seseorang harus mengalami penderitaan terlebih dahulu. Ia menyebut bahwa Anies Baswedan sering mengalami penderitaan.

Cak Imin memulai ceritanya dengan menyebut bahwa Indonesia adalah negara yang luas. Ia mengatakan bahwa negara ini tidak mungkin dipimpin oleh orang yang salah atau sembarangan. “Memang negeri ini begitu besar, begitu luas, begitu kaya, tidak mungkin dipimpin tanpa persiapan pengalaman gagasan, pengalaman pergulatan, pengalaman penderitaan, dan saya termasuk orang yang paling yakin bahwa pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang pernah menderita,” ujar Cak Imin kepada wartawan di Jakarta Pusat pada Jumat 27 Oktober 2023.

Lebih lanjut, Cak Imin pernah bertanya kepada Anies Baswedan apakah dia pernah menderita atau tidak. Cak Imin mengatakan bahwa saat itu Anies menceritakan penderitannya. “Saya juga tanya pada Mas Anies. ‘Mas, apakah sampeyan pernah hidup menderita?’,” kata Cak Imin. “Kata Mas Anies ‘saya pernah hidup mbahnya (kakeknya) menderita’. Menderita, di atas menderita, di atas menderita, dan sangat menderita, itu namanya mbahnya menderita, kakeknya menderita,” sambungnya.

Penderitaan Anies, menurut Cak Imin, dimulai ketika Anies kuliah di Amerika Serikat (AS) dengan beasiswa yang tidak mencukupi. Anies harus membiayai kuliahnya sendiri. “Apa itu? Ketika dia setelah menjadi aktivis kemudian berkesempatan belajar ke AS dengan beasiswa yang tidak cukup dan dia harus membiayai kuliahnya,” ucap Cak Imin. Dia pun bekerja di sebuah laboratorium dengan memberi makan ulat. Menurutnya, itu adalah penderitaan terberat yang pernah dirasakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta. “Dengan bekerja di laboratorium memberi makan ulat bahan laboratorium itu sehari 1.500 ulat satu per satu. Dan kalau boleh nangis, ini penderitaan yang paling berat yang dia rasakan,” jelasnya.