Senin, 30 Oktober 2023 – 09:57 WIB
Jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 8.005 orang. Kabar tersebut diungkapkan langsung oleh Kementerian Kesehatan di daerah kantong Palestina yang terkepung pada hari Minggu, 29 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan Palestina merinci lebih detail mengenai korban perang tersebut. Mereka mengatakan bahwa angka tersebut termasuk 3.342 anak-anak, 2.062 perempuan, 460 lansia, dan sisanya adalah orang dewasa, kata laman Anadolu Agency.
Israel telah membombardir Gaza sejak 7 Oktober 2023 ketika Hamas melakukan serangan mendadak lintas batas. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, pada hari Sabtu mengumumkan bahwa mereka sudah memperluas operasi militer di Jalur Gaza tersebut.
Selain itu, mereka juga akan beralih ke fase berikutnya dalam perang Israel melawan Hamas yang telah menguasai Jalur Gaza tersebut. Akibat perang tersebut, jutaan warga Gaza mengalami krisis kemanusiaan hingga sulit mendapatkan asupan makanan.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut. Hanya sedikit truk bantuan yang boleh menyeberang ke Gaza sejak pembukaan titik penyeberangan Rafah.
Sekjen PBB Antonio Guterres, berbicara di Kathmandu, Nepal, pada hari Minggu, menegaskan kembali seruannya untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan. Dia juga menyerukan untuk melakukan pembebasan sandera tanpa syarat.
“Gencatan senjata kemanusiaan segera, pembebasan semua sandera tanpa syarat, dan pengiriman bantuan kemanusiaan berkelanjutan dalam skala yang memenuhi kebutuhan masyarakat Gaza,” kata Antonio Guterres.
Seperti diketahui, Israel sendiri membombardir wilayah Jalur Gaza setelah Hamas melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu. Israel pun tak tinggal diam dan langsung memberikan serangan balasan sampai detik ini.
Bukan hanya mengerahkan militer, Israel juga memblokade Jalur Gaza selayaknya penjara dengan kapasitas besar. Mereka mematikan listrik, air bersih, koneksi internet, hingga makanan sehat untuk dikonsumsi oleh warga Palestina di Gaza.
