portalberita.live update berita harian kriminal,artis,gosip,olahraga,politik
Berita  

Ini hasil uji ketahanan sistem keuangan RI oleh KSSK

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sedang mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh meningkatnya ketidakpastian global terhadap sistem keuangan Indonesia dengan melakukan stress test.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan bahwa langkah untuk melakukan stress test telah dibahas dalam pertemuan KSSK. Stress test dilakukan dengan melihat beberapa skenario yang diperkirakan dapat terjadi dalam situasi global saat ini.

Beberapa risiko yang diwaspadai oleh KSSK antara lain perlambatan ekonomi global, pertumbuhan yang melemah, kenaikan Fed Funds Rate (FFR) dan yield obligasi negara maju dan berkembang. Selain itu, faktor-faktor lain yang menjadi perhatian adalah tensi geopolitik dan dampaknya terhadap kenaikan harga energi dan pangan, termasuk risiko dari fenomena El Nino.

Setelah melakukan stress test terhadap beberapa kemungkinan tersebut, KSSK menyimpulkan bahwa sektor keuangan Indonesia masih menunjukkan daya tahan yang cukup kuat.

Perry menambahkan bahwa daya tahan sektor keuangan nasional harus didukung dengan buffer risiko yang memadai. Beberapa aspek yang mencerminkan hal itu antara lain adalah permodalan perbankan yang tetap kuat dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) di atas 25 persen, pasokan likuiditas perbankan yang lebih dari cukup dengan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 26 persen, rasio kredit bermasalah yang rendah, serta cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang cukup.

Dengan demikian, sektor keuangan di Indonesia memiliki daya tahan yang kuat dengan permodalan yang solid, likuiditas yang memadai, dan risiko kredit bermasalah serta CKPN yang rendah.

Exit mobile version