portalberita.live update berita harian kriminal,artis,gosip,olahraga,politik
Berita  

Modal Asing yang Masuk ke RI Mencapai Rp 2,83 Triliun pada Pekan Pertama November

Modal Asing yang Masuk ke RI Mencapai Rp 2,83 Triliun pada Pekan Pertama November

Jumat, 3 November 2023 – 20:19 WIB

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa aliran modal asing yang masuk atau capital inflow ke dalam negeri pada pekan pertama November 2023 sejumlah Rp 2,83 triliun.

Baca Juga:

Begini Filosofi Kantor Bank Indonesia yang Ditargetkan Rampung 2031

Direktur Departemen Komunikasi BI, Nita A. Muelgini mengatakan, berdasarkan data transaksi pada tanggal 30 Oktober hingga 2 November 2023. Untuk non-residen di pasar keuangan domestik tercatat membeli neto sebesar Rp 2,83 triliun.

“Terdiri dari pembelian neto Rp 4,07 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara), penjualan neto Rp 2,84 triliun di pasar saham, dan pembelian neto Rp 1,61 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Nita dalam keterangannya, Jumat, 3 November 2023.

Baca Juga:

Ramai Keluhan BI Fast Error, Bank Indonesia Buka Suara

Nita menuturkan bahwa premi risiko investasi (Credit Default Swaps/CDS) Indonesia lima tahun per 2 November 2023 sebesar 86,10 basis poin (bps).

Baca Juga:

Groundbreaking Kantor Bank Indonesia, Jokowi Pede Investasi ke IKN Makin Deras

“Premi CDS Indonesia lima tahun per 2 November 2023 sebesar 86,10 bps, turun dibandingkan dengan per 27 Oktober 2023 sebesar 100,32 bps,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa selama tahun 2023 berdasarkan data setelmen sampai dengan 2 November 2023, non-residen membeli neto sebesar Rp 53,43 triliun di pasar SBN, menjual neto Rp 15,02 triliun di pasar saham, dan membeli neto Rp 14,59 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” terangnya.

Halaman Selanjutnya

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” terangnya.

Exit mobile version