Jakarta – Narasi pidato calon presiden Prabowo Subianto yang diduga dipelintir oleh sejumlah pihak tengah beredar di media sosial. Ketua Umum Partai Gerindra itu dinarasikan seolah-olah anti terhadap buruh.
Ketua Umum PIJAR Indonesia Sulaiman Haikal menyayangkan pelintiran tersebut yang menarasikan Prabowo dengan kesan anti buruh. Haikal mengatakan bahwa pernyataan Prabowo yang disampaikan pada acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 seharusnya tidak dipelintir.
Pada acara tersebut, Prabowo didapuk untuk menyampaikan pandangan dan program ekonominya yang bertema Akselerasi Menuju Ekonomi Indonesia Hijau, Inklusif, dan Unggul. Saat ada tanya jawab terkait persoalan ekonomi, Prabowo mengungkapkan kesan ingin membangun sinergi yang kuat antara buruh dan pengusaha.
Menurut Prabowo, antara buruh dan pengusaha seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Dia juga menekankan agar hubungan antara pengusaha dan buruh tidak saling mencekik, sesuai dengan Pasal 33 UUD 45 di mana perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Haikal menekankan bahwa Prabowo sebenarnya merupakan calon presiden yang sangat mendukung buruh, terbukti dari pandangannya terhadap sinergi ekonomi Indonesia antara buruh dan pengusaha. Prabowo juga memiliki pandangan penguatan partisipasi buruh dalam produksi sebagaimana yang tercantum dalam pasal 33 UUD 45. Selain itu, Prabowo juga memiliki upaya perluasan welfare state yang saat ini sudah dirintis oleh Presiden Jokowi, yang menguntungkan bagi rakyat khususnya para pekerja di daerah perkotaan.
