portalberita.live update berita harian kriminal,artis,gosip,olahraga,politik
Berita  

Anies Baswedan Mendengarkan Curhat dan Menerima Nasihat dari Kiai Kampung

Anies Baswedan Mendengarkan Curhat dan Menerima Nasihat dari Kiai Kampung

Malang – Calon Presiden (Capres) Anies Rasyid Baswedan menghadiri kegiatan Jami’yah Lil Maslahatil Ummah Mujadalah Kiai Kampung di Kastil Atamimi Palace yang berada di Villa Puncak Tidar, Malam Sabtu, 18 November 2023. Anies berbincang hangat dengan para kiai kampung yang hadir.

Para kiai kampung memberikan resolusi atau semacam kontrak politik yang dibacakan oleh pencetus Mujadalah, Amin Ahmad Balbaid. Resolusi ini diharapkan dijalankan oleh Capres yang hadir termasuk Anies Baswedan.

Resolusi berkaitan dengan kebutuhan dasar yang menjadi hak masyarakat harus terpenuhi, mulai dari pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan papan. Mereka ingin presiden terpilih membuat kebijakan berdasarkan pertimbangan kemaslahatan.

Resolusi yang disepakati, pertama adalah menyatakan keberpihakan, menjamin, dan bertanggung jawab atas terwujudnya sistem pendidikan dan kesejahteraan guru yang manusiawi. Kedua adalah menyatakan keberpihakan, menjamin, dan bertanggung jawab untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang setara dimanapun di seluruh Indonesia, terutama di pedesaan. Butir resolusi ketiga, menyatakan keberpihakan, menjamin, dan bertanggung jawab atas ketersediaan pupuk sesuai kebutuhan petani sepanjang tahun, dengan angka-angka subsidi dan pola distribusi yang transparan.

Anies Baswedan mengatakan, bahwa dia ingin mendapatkan pendengar yang baik, ingin mendapatkan nasihat dari para kiai kampung. Dia pun mendapatkan masukan, ide, dan gagasan untuk mendapatkan solusi memperbaiki masalah masyarakat. Tujuannya, menciptakan kebijakan terbaik jika terpilih sebagai presiden.

Para kiai kampung mengungkapkan sejumlah ketimpangan antara pendidikan umum dengan pendidikan berbasis agama. “Kata kunci penyusunan pendidikan adalah keadilan, apakah kebijakan ini memenuhi rasa keadilan. Kata keadilan tidak hanya diucapkan saat upacara, tapi harus menjadi pegangan dalam penyusunan kebijakan. Saat ini kita melihat ketimpangan antara madrasah dan sekolah umum,” kata Anies.

Anies pun mengatakan, bahwa jika diberi amanah memimpin negeri dia tidak ingin ada ketimpangan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum. “Ini adalah aspirasi dari mereka, saya mendengarkan harapan-harapan mereka. Insya Allah menjadi perhatian. Mereka semua menginginkan keadilan, kesetaraan baik itu pendidikan, fasilitas-fasilitas. Intinya jangan ada perbedaan pendidikan keagamaan dan umum,” ujar Anies.