Seniman Butet Kartaredjasa mengakui bahwa tidak ada pengawasan atau intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian selama berlangsungnya pentas teater berjudul Musuh Bebuyutan. Menurutnya, satu-satunya bentuk tekanan adalah surat pernyataan yang meminta dia untuk tidak bicara soal politik. Surat ini dia terima dan dia tandatangani sebagai bagian dari proses perizinan untuk menggelar acara tersebut.
Butet juga tidak mengetahui dari pihak kepolisian mana surat tersebut berasal, namun dia menyatakan bahwa tidak ada intimidasi langsung oleh aparat kepolisian saat pentas teater berlangsung. Surat tersebut hanya memuat aturan hukum yang diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum.
Dugaan intimidasi ini timbul setelah Butet menggelar pentas teater di Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat pada 1 Desember 2023 lalu. Namun, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho menyatakan bahwa jika ada oknum polisi yang tidak berperilaku sesuai, maka Butet diminta untuk melaporkannya.
Sebagai informasi tambahan, dalam halaman berikutnya Butet mengatakan bahwa surat pernyataan itu tidak menyatakan larangan menggelar pentas teater, hanya mengatur konten yang tidak boleh berkaitan dengan kampanye Pemilu 2024.
