Rabu, 6 Desember 2023 – 06:55 WIB
Padang – Tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Daerah Sumatra Barat hingga pukul 20.22 WIB, Selasa, 5 Desember 2023, telah mengidentifikasi 11 dari 23 orang yang diperkirakan meninggal dunia karena terkena dampak erupsi Gunung Marapi.
Baca Juga :
Banjir Lahar Terjang Masjid dan Rumah Warga di Tanah Datar usai Erupsi Gunung Marapi
“Total yang teridentifikasi sudah 11 orang,” kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumatra Barat Komisaris Besar Polisi drg. Lisda Cancer di Bukittinggi, Selasa malam.
Lisda menyampaikan bahwa hampir semua korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal maupun selamat mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya.
Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi dengan Kolom Abu Setinggi 1.000 Meter
Korban erupsi Gunung Marapi yang meninggal dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Achmad Mochtar (RSAM) di Bukittinggi untuk proses identifikasi lanjutan.
Warga Tanah Datar Diterjang Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, Bupati: Jangan Panik
Lisda menyampaikan bahwa tim Polda Sumatra Barat mengidentifikasi korban berdasarkan hasil pemeriksaan sidik jari serta tanda-tanda pada tubuh dan barang-barang milik mereka.
“Bagi korban yang sidik jarinya sudah tidak bisa dipakai, maka kita punya metode lain, misalnya pemeriksaan gigi, tahi lalat, tato, luka, tanda lahir, bekas operasi, dan sebagainya,” ia menjelaskan.
Apabila upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil, ia melanjutkan, maka tim dokter akan melakukan pemeriksaan DNA untuk mengidentifikasi korban.
Menurut dia, kepolisian menurunkan sekitar 50 dokter dari Polres Bukittinggi, Polres Tanah Datar, Polres Padang Panjang, Polres Agam, RSAM Bukittinggi, Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang, Polda Kepulauan Riau, hingga Mabes Polri untuk mengidentifikasi korban erupsi Marapi.
Lisda menyampaikan bahwa ada 75 orang yang dilaporkan terkena dampak erupsi Gunung Marapi dengan perincian sebanyak 52 orang selamat dan 23 orang meninggal dunia. (ant)