Senin, 11 Desember 2023 – 00:14 WIB
Kalifornia – Sebuah kelompok investor dan eksekutif teknologi pro-Israel di Silicon Valley, Kalifornia, berusaha untuk memberantas karyawan pro-Palestina dengan cara memecat mereka.
Para investor dan eksekutif tersebut telah bergabung dengan aktivis pro-Israel dan pejabat pemerintah Israel untuk memberhentikan karyawan pro-Palestina di perusahaan multi-nasional. Mereka juga melakukan tindakan lain seperti mencemarkan nama baik jurnalis Palestina, membatalkan acara ceramah di universitas-universitas Amerika Serikat (AS), serta menghapus postingan sosial media yang dilakukan oleh penulis dan politisi Palestina. Semua tindakan ini dilakukan untuk menghindari kritik dan ejekan terhadap Israel.
Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, kelompok tersebut membentuk grup WhatsApp untuk mengoordinasikan kegiatan mereka. Grup WhatsApp mereka secara resmi diberi nama “J-Ventures Global Kibbutz Group,” yang merupakan proyek J-Ventures, sebuah dana investasi AS-Israel.
Para jurnalis berhasil memperoleh akses ke ribuan pesan WhatsApp kelompok tersebut sejak pertengahan Oktober yang menunjukkan upaya kelompok itu untuk membantu Israel di media sosial.
Beberapa anggota kelompok tersebut berkoordinasi melalui WhatsApp agar Courtney Carey, seorang karyawan perusahaan pembuat situs web yang menjelekan Israel, yang berbasis di Dublin, dipecat. Tindakan ini diambil setelah Carey memposting kata-kata Irlandia “SAOIRSE DON PHALAISTIN” yang berarti, “Kebebasan untuk Palestina” di halaman LinkedIn-nya, dan postingan itu dihapus setelah 24 jam kemudian.
Kelompok ini melibatkan pemodal ventura terkemuka di Silicon Valley, seperti Jeff Epstein, mantan CFO Oraclez, dan Andy David, seorang diplomat sekaligus pemodal ventura yang juga menjabat sebagai kepala inovasi, kewirausahaan, dan teknologi di Kementerian Luar Negeri Israel.
Tindakan lainnya yang diambil oleh kelompok tersebut termasuk mengajukan petisi kepada Netflix untuk menghapus film Yordania, pemenang penghargaan “Farha”, dengan alasan bahwa penggambaran tindakan tentara Israel selama pembantaian tahun 1948 dan pemindahan paksa warga Palestina merupakan pencemaran nama baik. Mereka juga berupaya untuk menghapus konten pro-Palestina di media sosial termasuk melalui DigitalDome.io, sebuah inisiatif yang mempromosikan dirinya sebagai versi online dari sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel.
Selain itu, kelompok ini juga berhasil melobi agar acara pidato anggota Kongres Palestina-AS l, Rashida Tlaib, dan penulis Palestina untuk Majalah Nation, Mohamed al-Kurd, dibatalkan. Bahkan mereka menyebarkan jajak pendapat yang menyarankan Perwakilan Tlaib harus mengundurkan diri dari Kongres.
Yang terakhir, kelompok ini juga berupaya untuk memberikan peralatan taktis kepada pasukan Israel yang setara dengan US Navy SEAL, yang dikenal sebagai Shayetet-13, dan menyumbang ke sebuah yayasan yang didedikasikan untuk mendukung unit rahasia tentara Israel “Duvdevan”, yang dikenal karena membunuh warga Palestina di Israel.