Selasa, 12 Desember 2023 – 21:26 WIB
Jakarta – Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengatakan bahwa dalam penguatan demokrasi, hal tersebut akan mendiskusikan pemerintah dan oposisi di dalam sebuah partai politik. Meskipun begitu, kedua pandangan tersebut harus tetap dihormati.
Hal tersebut diungkapkan Anies saat menjawab pertanyaan dari panelis dalam debat capres pertama di KPU pada Selasa, 12 Desember 2023. Anies menjelaskan bahwa setiap pengambilan keputusan selalu diikuti oleh oposisi, yang merupakan hal yang membuat masyarakat menilai keputusan tersebut.
“Ketika kita menghadapi proses demokrasi, terdapat pemerintah dan oposisi yang harus sama-sama dihormati. Ketika ada proses pengambilan keputusan, oposisi selalu memberikan pandangan perspektif yang berbeda, yang membuat masyarakat bisa menilai. Maka itu, oposisi penting dan dihormati,” ujar Anies di KPU pada Selasa malam.
Namun, oposisi yang dimaksud dalam penguatan demokrasi ini seringkali tidak bisa bertahan. Anies juga mengomentari pernyataan Prabowo yang sempat menyebut adanya oposisi.
“Sayangnya tidak semua tahan untuk berada menjadi oposisi seperti yang disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan menjadi oposisi,” kata dia.
“Apa yang terjadi, beliau sendiri menyampaikan ketika tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Maka harus dalam kekuasaan. Karena itu, harus berada di dalam kekuasaan. Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih soal uang, kekuasaan adalah kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” ungkapnya.
