Kamis, 14 Desember 2023 – 20:20 WIB
Jakarta – Pertamina melalui PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream, berhasil menemukan tambahan sumber daya hidrokarbon dari pengeboran dua sumur eksplorasi di Provinsi Jawa Barat.
Direktur Utama Pertamina EP, Wisnu Hindadari menjelaskan, kedua sumur tersebut yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu, dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Field, Kabupaten Bekasi.
“Pengeboran ini menjadi salah satu pionir dalam pembuktian konsep eksplorasi yang berbeda, untuk menemukan serta membuka potensi akumulasi migas yang baru di area onshore Jawa Barat Utara,” kata Wisnu dalam keterangannya, Kamis, 14 Desember 2023.
Dia menjelaskan, melalui Uji Alir Produksi (Drill Stem Test/DST) sumur EAC-001, diperoleh hasil laju alir minyak sebesar 30 BOPD, gas mencapai 2,08 MMSCFD, dan kondensat setara 15,05 BCPD.
Sumur EAC-001 diketahui sudah ditajak pada tanggal 4 September 2023, dengan objektif utama di Reservoir Batupasir konglomeratik Formasi Jatibarang dan Reservoir batugamping Formasi Upper Cibulakan.
Reservoir itu merupakan proven play atau konsep yang menghasilkan hidrokarbon di Lapangan Jatibarang dan Akasia Prima, Sub-Cekungan Jatibarang. Pengeboran ini mencapai kedalaman akhir di 2520 mMD.
“EAC-001 dan EPN-001, merupakan sumur Eksplorasi yang bisa menguatkan optimisme pencarian sumber daya baru di area yang tergolong mature untuk dapat segera berkontribusi dalam menjaga daya dukung produksi minyak dan gas dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Wisnu.
Rig dinyatakan release dari Sumur EAC-001 pada tanggal 28 November 2023 dengan total realisasi hari operasi sebanyak 85 hari serta keberhasilan secara operasional ini juga tercermin dengan penerapan Budaya HSSE yang tinggi dengan capaian 155.016 jam kerja selamat.
Serupa di Kabupaten Bekasi, tepatnya di PEP lapangan Tambun, pengeboran sumur eksplorasi East Pondok Aren (EPN)-001 yang ditajak pada 18 Agustus 2023, menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan. Upaya itu berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua, dengan rate minyak sebesar 402 BOPD dan rate gas mencapai 1,09 MMSCFD di kedalaman 2.590 mMD.
“Temuan migas ini merupakan manifestasi dari implementasi strategi eksplorasi perusahaan yang massif dan agresif. Pengeboran sumur EPN-001 sekaligus sebagai pembuktian play atau konsep baru, berupa stratigraphic trap di Formasi Lower Cibulakan, Sub Cekungan Ciputat,” ujarnya.