portalberita.live update berita harian kriminal,artis,gosip,olahraga,politik
Berita  

Dampak Serangan Masif Yaman di Laut Merah Terhadap Ekonomi Israel: Merosotnya Kondisi Ekonomi Israel

Dampak Serangan Masif Yaman di Laut Merah Terhadap Ekonomi Israel: Merosotnya Kondisi Ekonomi Israel

Senin, 18 Desember 2023 – 09:54 WIB

Tel Aviv – Raksasa pelayaran asal Denmark, Maersk dan Hapag-Lloyd AG dari Jerman pada 15 Desember 2023, mengumumkan penghentian sementara operasi mereka di Laut Merah. Pengumuman ini dilakukan menyusul serangkaian serangan terhadap kapal-kapal tujuan Israel di selat Bab al-Mandab oleh angkatan bersenjata Yaman.
“Serangan baru-baru ini terhadap kapal-kapal komersial di wilayah tersebut mengkhawatirkan dan menimbulkan ancaman signifikan terhadap keselamatan dan keamanan pelaut,” kata Maersk, perusahaan pelayaran terbesar di dunia, dalam sebuah pernyataan. Tak lama setelah itu, Hapag-Lloyd, yang menguasai sekitar tujuh persen armada kapal kontainer global, juga mengumumkan hal yang sama.
“Kami akan menghentikan semua lalu lintas kapal kontainer melalui Laut Merah hingga hari Senin, kemudian kami akan memutuskan untuk periode setelahnya,” bunyi pernyataan itu, dikutip dari The Cradle, Senin, 18 Desember 2023.

Keputusan tersebut memicu kekhawatiran di Israel, karena para analis memperkirakan Tel Aviv akan mengalami penundaan yang signifikan dalam kedatangan barang, serta kenaikan harga yang berkisar antara lima dan 10 persen untuk produk listrik, kendaraan, dan bahan mentah. Serangan Yaman yang terus berlanjut terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel menimbulkan tantangan baru bagi perekonomian Israel, yang sudah terpukul akibat perang melawan Hamas di Gaza dan Hizbullah di perbatasan Lebanon.

Menurut perkiraan yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan negara awal bulan ini, perekonomian Israel diperkirakan akan menyusut setidaknya 15 persen tingkat tahunan pada kuartal IV. Sejak Sanaa memulai operasi angkatan lautnya di Selat Bab al-Mandab bulan lalu, kedatangan kargo di Pelabuhan Eilat Israel turun hingga 80 persen. Pada saat yang sama, biaya asuransi kelautan untuk kapal-kapal yang terkait dengan Israel telah melonjak.

Serangan di Yaman juga memaksa perusahaan pelayaran Israel, Zim, untuk mengubah rute kapalnya menjauh dari Laut Merah, sehingga memaksa mereka untuk berlayar mengelilingi Tanduk Afrika. Ini merupakan sebuah perubahan yang menambah waktu pelayaran selama dua minggu. Selat Bab al-Mandab adalah saluran selebar 32 km antara Yaman di Semenanjung Arab dan Djibouti dan Eritrea di pantai Afrika. Sekitar 17.000 kapal menempuh rute ini setiap tahunnya, setara dengan 10 persen perdagangan global. Berbicara sebelum pengumuman Maersk dan Hapag-Lloyd, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan menuduh Ansarallah mengancam kebebasan navigasi di Laut Merah.

“Amerika Serikat bekerja sama dengan komunitas internasional, dengan mitra dari kawasan ini dan seluruh dunia untuk menghadapi ancaman ini,” katanya. Awal pekan ini, Washington juga mengumumkan rencana untuk membentuk satuan tugas angkatan laut dengan sekutu regional untuk melawan Yaman. Gedung Putih dilaporkan juga mengirim pesan ke Ansarallah, mendesak mereka untuk menghentikan serangan.

Meskipun demikian, Sanaa menegaskan bahwa hanya kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel yang melintasi Laut Merah yang akan dianggap sebagai target militer yang sah. “Angkatan bersenjata Yaman meyakinkan semua kapal yang menuju ke semua pelabuhan di seluruh dunia kecuali pelabuhan Israel bahwa tidak akan ada bahaya yang menimpa mereka dan bahwa mereka harus tetap membuka alat identifikasi,” kata pejabat Yaman, pada Jumat lalu, 15 Desember 2023. “Tindakan kami selama operasi baru-baru ini ditujukan untuk pencegahan, bukan menenggelamkan kapal. Tapi kita punya senjata yang bisa tenggelam. Jika Zionis tidak menanggapi seruan kami untuk menghentikan agresi terhadap Gaza, akan ada fase baru yang akan sulit bagi Zionis,” pungkas komandan Brigade Pertahanan Pantai Ansarallah, Mayor Jenderal Muhammad Al-Qadri.

Exit mobile version