Selasa, 19 Desember 2023 – 19:53 WIB
Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi akan melayani lebih dari 3 juta penumpang dan 700 ribu kendaraan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024.
Karenanya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mendorong ASDP untuk mengoptimalkan fasilitas pelabuhan dan mempersiapkan skema lalu lintas untuk mendukung kelancaran Nataru 2023-2024. Budi Karya dalam keterangannya, Selasa, 19 Desember 2023, mengatakan bahwa beberapa hal yang harus diperhatikan dan diapresiasi, mulai dari penerapan batasan radius aksesibilitas pembelian tiket online.
Menhub juga menambahkan bahwa untuk menunjang kelancaran di Ketapang, dapat dilakukan pemindahan atau pengalihan sementara Dermaga LCM Ketapang ke Lahan Bulusan selama periode Nataru. Selain itu, untuk menambah kapasitas di Ketapang, agar ditambah kapal besar tambahan ke Ketapang-Gilimanuk.
Menhub juga mengarahkan agar dilakukan peningkatan kapasitas layanan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus berangkat yang diperkirakan akan terjadi pada Jumat, 22 Desember hingga Sabtu, 23 Desember 2023, serta saat arus balik yakni pada Selasa, 26 Desember hingga Rabu, 27 Desember 2023.
Sedangkan arus berangkat kedua diprediksi akan terjadi pada Jumat, 29 Desember dan Sabtu, 30 Desember 2023, dan arus balik pada Senin, 1 Januari hingga Selasa, 2 Januari 2024.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa manajemen akan memaksimalkan sarana prasarana layanan penyeberangan dan melakukan peningkatan di sejumlah fasilitas Pelabuhan untuk mendukung kelancaran trafik selama arus libur Nataru 2023-2024, terutama untuk 10 lintasan di 12 cabang terpantau nasional.
Adapun lintasan terpantau nasional pada Angkutan Nataru, di antaranya adalah lintas Ajibata-Ambarita, Tanjung Api-Api – Tanjung Kalian, Merak-Bakauheni, Bajoe-Kolaka, Padangbai-Lembar, Ketapang-Gilimanuk, Kayangan-Pototano, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Bolok-Rote.
Diperkirakan jumlah penumpang di 10 lintasan ini mencapai 3.004.496 orang, 168.419 unit kendaraan roda dua, 325.630 unit kendaraan kecil roda empat, 31.555 unit bus, dan 181.644 unit truk.
