Jumat, 12 Januari 2024 – 21:33 WIB
Jakarta – Elite dan pendukung dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpendapat bahwa pasangan mereka memiliki peluang untuk memenangkan pemilihan presiden dalam satu putaran pada Pilpres 2024. Namun, pihak lawan meragukan bahwa Prabowo-Gibran bisa memenangkan dalam satu putaran.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menanggapi keraguan dari pihak lawan yang menyebutkan bahwa suara Prabowo hampir mencapai 50 persen menurut lembaga survei. “Ketika ditanya apa alasannya, mereka tidak bisa memberikan alasan. Yang penting mereka tidak percaya saja,” kata Teddy dalam keterangan resminya.
Teddy menjelaskan bahwa keraguan tersebut tidak berdasar pada data dan penjelasan yang rasional. Ia menyinggung bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sudah hampir mencapai 50 persen menurut berbagai lembaga survei. “Pertama, modal suara Prabowo untuk Pemilu 2024 adalah suara pemilih 2014 dan 2019, di mana selisih suara dengan Jokowi tidak banyak,” jelas Teddy.
Dia juga menyebutkan bahwa alasan kedua adalah bertambahnya suara pendukung Prabowo yang berasal dari pemilih Jokowi. “Ketiga, sikap Megawati, Ganjar, dan Anies membuat para pemilih termasuk pemilih muda yang belum menentukan pilihan, mendukung Prabowo,” ujar Teddy.
Teddy juga menuturkan bahwa pemilih Prabowo pada Pemilu 2014 sebanyak 62 juta, sedangkan pada Pemilu 2019 menjadi 68 juta, menunjukkan peningkatan pemilih. “Di Pemilu 2024, pemilih Jokowi mayoritas mengarahkan dukungan ke Prabowo karena Ganjar telah mengambil sikap berseberangan dengan Jokowi,” tambahnya.
Namun, dia juga menegaskan bahwa pasangan Prabowo-Gibran tidak terlalu percaya diri dan tidak terlalu sibuk mengurusi calon lain. Mereka tetap fokus pada kampanye dan berusaha untuk memenangkan Pilpres dalam satu putaran.
Partai Garuda merupakan salah satu partai pendukung dari pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Selain Garuda, partai lain yang tergabung dalam KIM antara lain Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, dan Prima.