Jumat, 2 Februari 2024 – 05:00 WIB
Jakarta – Pimpinan Pondok Pesantren Darul Musthafa, Yaman, Habib Umar bin Hafidz menyampaikan pesan pentingnya memilih pemimpin atas dasar takwa kepada Allah SWT.
Hal ini disampaikan Habib Umar saat mengisi tausiyah di Masjid Istiqlal, Jakarta 31 Oktober 2016 berbahasa Arab yang diterjemahkan oleh Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al Athos dan Habib Jindan bin Novel Jindan. Habib Umar menekankan, memilih pemimpin merupakan amanah, maka jangan sampai ditinggalkan. Dia menyeru, di saat hari pemilihan tiba, pilihlah pemimpin atas dasar ketakwaan dan rasa takut kepada Allah SWT.
“Memilih pemimpin adalah amanah, kalau kita bisa memilih dengan ketakwaan kita dan rasa takut kita yang besar (kepada Allah SWT) maka silahkan memilih, tapi kalau kita tidak punya kemampuan tersebut, tanya orang-orang berilmu yang punya khasyyah (rasa takut) yang besar terhadap Allah SWT bagaimana kriteria pemimpin yang akan dipilih,” ujar Habib Umar di YouTube Nabawi TV, dilihat Kamis, 1 Februari 2024. Ulama kelahiran Hadramaut 27 Mei 1963 ini menegaskan dirinya tidak akan memihak dan mengajak massa untuk memilih pemimpin dari partai politik manapun.
“Partai-partai manapun, pemerintahan manapun jangan tunggu kami mengajak massa memilih kalian, tidak. Kami tidak akan mengajak massa kepada partai manapun, kepada calon manapun,” kata beliau. Dalam ceramah yang dihadiri ribuan peserta tersebut, Habib Umar menegaskan bahwa ulama bukanlah barang dagangan yang suaranya bisa dibeli untuk mendukung salah satu calon. “Tugas ulama hanya mengajak semua kepada Allah, ini jalannya Nabi Muhammad. Bukan ulama sebagai barang dagangan yang bisa dibeli untuk mengajak kepada partai atau pemerintah tertentu untuk mencari ridho mereka, tidak,” tegas Habib Umar. “Kami katakan juga kepada orang-orang Islam, pakai akalmu yang jernih dan pemikiranmu yang matang untuk memilih orang-orang yang kompeten dalam perbaikan (untuk mengurus) negeri kalian,” sambungnya.
Sebab, kata beliau, apabila salah dalam memilih pemimpin, maka akan datang massa di mana keadaan suatu negara menjadi rusak di tangan penguasa zalim. “Ya Allah jauhkan rakyat Indonesia dari perpecahan dan musibah, jadikan kemenangan untuk yang hak, tolak semua pengaruh dari orang-orang yang punya hawa nafsu, Ya Allah penuhkan hati kami dengan iman dan berikan kami keberkahan,” pungkasnya.