portalberita.live update berita harian kriminal,artis,gosip,olahraga,politik
Berita  

Bocah 6 Tahun Korban Bullying di Sumut Mengalami Patah Tengkorak Kepala

Minggu, 4 Februari 2024 – 16:54 WIB

Medan – Sakira Nayla Lubis, seorang korban bully dari teman-temannya, mengalami luka parah di bagian kepala atau menderita pecah tengkorak kepala, sehingga ia harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Mitra Sejati, Jalan Jenderal Besar A.H. Nasution, Kota Medan.

Mendapatkan informasi mengenai apa yang dialami oleh bocah berusia 6 tahun ini, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin, mendatangi rumah sakit tersebut, menjenguk korban, dan mempertanyakan permasalahan yang dialami Sakira kepada orang tuanya. Didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan, Direktur Rumah Sakit Haji Rehulina Ginting, Kepala Biro Umum Dedi Jaminsyah Putra Harahap, dan Kepala Biro Adpim Moettaqien Hasrimi, Pj Gubernur Sumut melihat kondisi Sakira Nayla Lubis yang masih terbaring koma di Ruang NICU.

Sakira Nayla Lubis adalah anak kedua dari Astabi Lubis dan Efrida Yanti. Ayahnya bekerja sebagai buruh nelayan, sementara ibunya berjualan sayur-sayuran di rumahnya.

Dengan tangisan, Efrida Yanti mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pj Gubernur Sumut dan menceritakan apa yang dialami oleh anaknya tersebut. Berawal dari Kamis, 1 Februari 2024, Sakira mendapatkan ejekan atau bully dari temannya. Sakira Nayla diejek ‘cengeng’ karena suka menangis. Tidak terima diejek, Sakira yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK) itu mencoba melawan dengan menjambak rambut temannya yang lebih besar darinya.

Naasnya, belum sempat menjambak, Sakira terpental hingga jatuh dan kepalanya terbentur sudut meja. Mulutnya mengeluarkan busa, matanya pun terpejam hingga tak sadarkan diri. Sakira Nayla pun dibawa ke rumah sakit terdekat, namun peralatan rumah sakit tidak mendukung.

Kondisi Sakira Nayla yang kritis membuatnya segera dibawa ke rumah sakit di Medan, namun, sayangnya, Sakira Nayla Lubis tidak terdaftar di BPJS Kesehatan, sehingga keluarganya kesulitan dalam membiayai pengobatan Sakira Nayla yang harus segera dioperasi.

Efrida, yang harus menghadapi kesulitan sendirian, berupaya mencari pinjaman untuk biayanya. Dari Padangsidimpuan, dia membawa puluhan juta rupiah yang berasal dari pinjaman untuk membayar uang muka (DP) rumah sakit. Namun, uang yang terkumpul juga masih kurang.

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, dalam kunjungannya, mengatakan bahwa karena Sakira Nayla berasal dari keluarga tidak mampu dan harus mendapat perhatian dari pemerintah, seluruh administrasi rumah sakit akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumut.

Pj Gubernur Sumut juga mengimbau kepada seluruh rumah sakit sebagai pelayanan masyarakat untuk memberikan tindakan pertama kepada pasien yang membutuhkan perawatan. Hassanudin juga mengatakan bahwa RS Mitra Sejati telah menangani dengan cepat, dan mengharapkan kesembuhan Sakira Nayla. Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit juga menyatakan bahwa kondisi Sakira Nayla terbilang ‘berat’, karena kondisi kesehatannya masih belum sadar dan dalam keadaan koma.

Setelah mendengar kisah itu, Pj Gubernur Hassanudin menetapkan bahwa seluruh administrasi rumah sakit akan menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Sumut, karena Sakira Nayla berasal dari keluarga tidak mampu dan harus mendapat perhatian dari pemerintah.

Exit mobile version