Jumat, 17 Mei 2024 – 14:34 WIB
Jakarta – Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, menanggapi curhatan seorang warga Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan yang belum mendapat ganti rugi lahan selama 3 tahun akibat pelebaran Sungai Ciliwung.
Baca Juga :
Didoakan jadi Gubernur Jakarta, Heru Budi Bilang Banyak Kandidat Lebih Bagus
Awalnya, Heru akan kembali melebarkan Sungai Ciliwung di sisi Jakarta Timur pada akhir 2024 nanti. Menurutnya, Pemprov DKI kini masih mendata rumah warga yang akan terdampak pelebaran.
Ia menjanjikan, warga yang rumahnya digusur untuk program penanganan banjir tersebut bakal mendapatkan pengganti pada 2024.
Baca Juga :
Ahok Kritik Penonaktifan NIK Warga yang Tak Sesuai Domisili, Heru Budi Jawab Begini
“Secara bertahap, pada 2024, di sisi sebelah timur akan dilakukan pendataan, penetapan lokasi (mana saja yang akan terdampak),” kata Heru, di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Mei 2024.
“Setelah proses administrasi kita lalui di 2024, ini sisi timur bisa kita laksanakan pembayaran secara bertahap di 2025,” sambungnya.
Baca Juga :
Kronologi Komandan Hizbullah Tewas Terkena Serangan Udara Militer Israel
Di sisi lain, Heru mengaku pihaknya telah membayar uang pengganti bagi warga yang rumahnya terdampak pelebaran Sungai Ciliwung di RW 07, Rawajati.
Setelah pembayaran dilakukan, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) akan melakukan pembangunan fisik pelebaran Sungai Ciliwung tersebut mulai pekan depan.
Heru mengatakan, pembangunan fisik tersebut berupa pendirian sheet pile sepanjang 265 meter di sisi Sungai Ciliwung yang masuk ke wilayah RW 07 Rawajati.
“Mulai minggu depan ini akan dilakukan pembangunan fisiknya sepanjang 265 meter dan salah satu penanggulangan banjir di titik-titik yang kita atasi hari ini bisa terselesaikan,” kata dia.
Kemudian, Heru berkelakar dengan salah seorang warga Rawajati RW 07, Siti Aminah. Heru menyebut Siti sempat curhat bahwa belum mendapat ganti rugi lahan selama 3 tahun.
“Ibu Siti Aminah ini yang setahun lalu bicara langsung ke saya, menyampaikan ‘Pak saya tidak bisa langsung komunikasi, awalnya kok susah, kok ada pihak ketiga yang mendekati saya’. Hari ini silakan ibu sampaikan sesuatu,” kata dia.
Siti Aminah kemudian mengucapkan terima kasihnya seluruh RT dan RW setempat, terlebih kepada Heru Budi yang telah memperjuangan pembayaran ganti rugi lahan selama 3 tahun.
“Saya benar-benar mengucapkan alhamdulillah sama Allah ta’ala , dan kedua saya mengucapkan kepada semua pihak dari mulai RT, RW, sampai Pak Gubernur benar-benar perjuangan kami semuanya yang selama 3 tahun kami bersusah-susah, pokoknya kami benar-benar berjuang,” ujar Aminah.
“3 tahun kan belum saya, saya kan nggak sampai 3 tahun, (tapi) iya terima kasih,” timpal Heru Budi.
Kini, Siti mengaku telah menerima pembayaran dari Pemprov DKI. Ia mengaku pembayaran yang diberikan tergolong ganti untung.
“Tahun lalu, saya ketemu Pak Heru dan disambut dengan baik. Alhamdulilah tiga bulan kemudian proses itu berjalan dengan baik dan tiga bulan kemudian juga kami semua dapat pembayaran. Terus juga yang semuanya pada dapat di sini, kita enggak merasa dapat ganti rugi, tapi kita merasa dapat ganti untung,” imbuhnya.
Siti mengungkapkan, dari uang pengganti yang diterima, ia langsung berangkat umrah. Selain itu, Siti juga mendirikan kontrakan. Di satu sisi, Siti merasa tak lagi kebanjiran setelah sebagian Sungai Ciliwung dinormalisasi.
“Sebagian besar, termasuk saya sendiri bisa umroh, punya kontrakan. Yang lebih nyaman lagi, saat ini saya enggak pernah merasa kebanjiran,” tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Heru mengatakan, pembangunan fisik tersebut berupa pendirian sheet pile sepanjang 265 meter di sisi Sungai Ciliwung yang masuk ke wilayah RW 07 Rawajati.