Kecap, produk khas Indonesia, telah menjadi bahan makanan yang sangat akrab bagi lidah orang Indonesia. Di setiap daerah, setiap pabrik kecap memiliki resep sendiri dalam pembuatannya, yang membuat kecap memiliki ciri khasnya sendiri. Sebagian besar merek kecap berasal dari pelbagai kota di Jawa. Di Malaysia, ada beberapa perusahaan kecap yang memproduksi ‘kicap lemak manis’ namun kecap Malaysia kurang kental dan kurang hitam, dengan pemasaran yang terbatas.
Bondan Winarno, dalam bukunya yang berjudul Kecap Manis : Indonesia’s National Condiment, mengatakan bahwa kecap manis merupakan produk khas Indonesia, khususnya Jawa. Dia juga menegaskan bahwa Malaysia tidak memiliki sejarah dalam pembuatan kecap manis, dan hanya meniru Indonesia dalam proses pembuatannya.
Dengan berbagai merek kecap dari berbagai daerah di Indonesia, kecap Blitar diakui sebagai kecap paling enak di dunia oleh Presiden Sukarno. Meskipun banyak merek kecap besar yang menguasai pasar, usaha kecap tradisional seperti Kecap Maja Menjangan di Majalengka dan Kecap Cap Tomat Lombok dari Tegal tetap bertahan dan menolak tawaran dari perusahaan besar untuk menjalin kerjasama.
Meskipun asal muasal kecap tidak jelas, kecap sudah dikenal sejak lama di Tiongkok sekitar abad ke-3. Kecap manis yang populer di Indonesia mungkin berasal dari kecap asin yang encer dari Tiongkok dan Jepang. Di Malaysia, kecap manis hanya merupakan tiruan dari kecap Indonesia.
Sebagai penggemar kecap yang serius, Bondan Winarno, Chef Alifatqul Maulana dan Andrew Mulianto, serta kolektor botol kecap Lutfi Ubaidillah adalah beberapa penggemar kecap yang menghargai keunikan dan sejarah kecap di Indonesia. Meskipun banyak merek kecap besar yang merajai pasar, kecap tradisional tetap bertahan dan menjadi bagian dari warisan kuliner Nusantara yang harus dijaga keberadaannya.
