portalberita.live update berita harian kriminal,artis,gosip,olahraga,politik
Berita  

Prabowo Membahas, Menlu Retno Berkoordinasi tentang Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza

Prabowo Membahas, Menlu Retno Berkoordinasi tentang Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza

Kamis, 6 Juni 2024 – 07:39 WIB

Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi terkait rencana pengiriman pasukan perdamaian RI ke Gaza, Palestina.

“Semua sekarang sedang dikoordinasikan. Jadi kita melalui koordinasi,” kata Retno kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024.

Meskipun begitu, dia menyatakan bahwa pengiriman pasukan perdamaian akan dilakukan jika mendapat mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto.

“Untuk pengiriman PKO (peace keeping operation), ya harus dilihat kalimat Bapak Prabowo, Pak Menhan, Pak Presiden terpilih, bahwa Indonesia siap untuk mengirimkan pasukan perdamaian di bawah mandat PBB. Jangan dihilangkan kalimat ‘di bawah mandat PBB’,” tuturnya.

Retno menyebut bahwa saat ini belum ada pasukan perdamaian dari Indonesia di Gaza. Namun, pengiriman tersebut tidak dapat dilakukan secara langsung karena harus berdasarkan arahan dari PBB.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mendukung rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang ingin mengirim pasukan penjaga perdamaian Indonesia ke Gaza, Palestina, jika mendapat mandat dari PBB.

Rencana pengiriman pasukan perdamaian juga melibatkan pengiriman tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan.

Dia menilai bahwa pengiriman pasukan ke Gaza bisa menjadi solusi untuk penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel yang telah menimbulkan pertumpahan darah. Meutya mengatakan bahwa hal ini dapat menjadi solusi jangka pendek maupun jangka panjang bagi perdamaian di daerah tersebut.

Meutya juga menambahkan bahwa rencana pengiriman pasukan tersebut akan dibahas dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menteri Pertahanan RI dan Panglima TNI pada 6 Juni 2024.

Maka dari itu, ia meminta agar seluruh pihak mendukung rencana pengiriman pasukan demi perdamaian tersebut. Meutya yakin bahwa Indonesia memiliki pengalaman dalam menciptakan pasukan penjaga perdamaian sejak tahun 1957.

“Kami yakin pasukan Indonesia siap. Indonesia tinggal menunggu mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tambahnya.