Sabtu, 20 Juli 2024 – 11:19 WIB
VIVA Nasional – Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bekerja sama dengan Forum Rektor Indonesia (FRI) menggelar Semiloka Penguatan Moderasi Beragama.
Baca Juga :
Dosen dan Mahasiswa Universitas Pancasila Edukasi Ibu-Ibu untuk Cegah Stunting
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari 54 Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 63 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), 18 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dan 10 Lembaga Pendidikan Vokasi. Mereka merupakan kampus yang dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Agama (Kemenag), serta kementerian/lembaga lainnya.
Semiloka ini menghasilkan delapan aksi atau Asta Aksi untuk bersinergi dalam membangun Moderasi Beragama. Yuk lanjutkan scroll artikel selengkapnya di bawah ini.
Hal ini mendapat apresiasi dari Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki. Menurutnya, kegiatan yang mengusung tema ‘Membangun Ekosistem Moderasi Beragama’ menjadi bagian dari upaya merawat keberagaman di Indonesia.
Resmi Dirilis, Trailer Film Dosen Ghaib Tampilkan Kengerian Mahasiswa yang Diajar Dosen Killer
“Melihat potensi dan fenomena disharmoni yang ada, semangat moderasi beragama (MB) harus terus ditingkatkan. Sesuai dengan tema, kami sangat berharap ekosistem implementasi MB hadir dan berkembang di lingkungan perguruan tinggi,” ujar Wamenag Saiful Rahmat Dasuki di Jakarta, pada Kamis, 18 Juli 2024.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Suyitno. Menurutnya, semiloka berjalan dengan produktif dalam tiga sesi, yaitu membangun ekosistem moderasi beragama di perguruan tinggi, praktik dan inovasi dalam implementasi moderasi beragama di perguruan tinggi, serta diskusi bersama fasilitator MB.
“Dari proses diskusi yang produktif ini, tercipta Asta Aksi sebagai komitmen dalam membangun ekosistem moderasi beragama di perguruan tinggi. Asta Aksi ini ditandatangani oleh perwakilan rektor dan pimpinan perguruan tinggi seluruh Indonesia,” tegas Suyitno.
“Perguruan Tinggi menegaskan komitmennya, antara lain untuk mengintegrasikan penguatan moderasi beragama dalam kurikulum dan mengembangkan kajian ilmu lintas disiplin. Selain itu juga komitmen untuk meningkatkan praktek baik implementasi moderasi beragama di perguruan tinggi berbasis budaya dan kearifan lokal,” lanjutnya.
Sebelumnya, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diwakili secara simbolis oleh tujuh perguruan tinggi. MoU tersebut menunjukkan keseriusan sinergi lintas K/L dalam upaya penguatan moderasi beragama, khususnya di lingkungan kampus.
Daftar perguruan tinggi yang menandatangani MoU pada Semiloka Penguatan Moderasi Beragama:
Universitas Airlangga
Universitas Lampung
Universitas Pattimura Ambon
Universitas Bengkulu
Universitas Muslim Indonesia Makassar
Politeknik Negeri Bandung
LLDIKTI Wilayah XV NTT
Menurut Suyitno, MoU ini didasarkan pada semangat untuk menyatukan persepsi dalam penguatan moderasi beragama. “Kita berkepentingan mengawal moderasi beragama sebagai bagian penting dari program pendidikan tinggi,” pungkasnya.
