Sabtu, 3 Agustus 2024 – 10:48 WIB
Yerusalem, VIVA – Polisi Israel pada hari Jumat menangkap Imam Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrima Sabri yang mengungkapkan rasa berkabung atas terbunuhnya kepala politik Hamas Ismail Haniyeh. Haniyeh dibunuh pada hari Rabu di Teheran, ibu kota Iran.
Sementara Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, Tel Aviv belum mengkonfirmasi atau membantah tanggung jawabnya.
Dikutip dari Anadolu, salah satu kerabat Sabri mengatakan bahwa petugas polisi Israel menyerbu rumahnya di Yerusalem Timur yang diduduki dan menangkapnya. Setelah salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Sabri memimpin salat jenazah secara in absentia untuk Haniyeh.
“Orang-orang Yerusalem dan sekitarnya dari mimbar Masjid Al-Aqsa yang diberkahi berduka atas kematian syahid Ismail Haniyeh,” katanya dalam khotbahnya.
Setelah khotbah, polisi Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah pernyataan itu merupakan “hasutan” dan bahwa mereka akan bertindak sebagaimana mestinya.
Ulama berusia 85 tahun itu ditahan beberapa kali oleh pasukan Israel di masa lalu dan dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki selama beberapa bulan.
Sabri adalah pengkritik keras pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina. Sebelumnya, ia menjabat sebagai mufti Yerusalem dan wilayah Palestina dari tahun 1994 hingga 2006.