Senin, 5 Agustus 2024 – 13:23 WIB
Riyadh, VIVA – Kedutaan Besar Arab Saudi di Beirut, pada Minggu, 4 Agustus 2024, meminta warga negaranya untuk meninggalkan Lebanon sesegera mungkin.
Imbauan ini terkait dengan kekhawatiran akan kemungkinan eskalasi dan tanggapan Iran atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Permintaan kedutaan tersebut menyusul seruan serupa yang dikeluarkannya kepada warga negara Arab Saudi di Beirut pada bulan Juni.
“Kedutaan Besar mengikuti dengan saksama perkembangan peristiwa di Lebanon selatan, dan memperbarui seruannya kepada warga negara Saudi untuk segera meninggalkan wilayah Lebanon sesuai dengan keputusan untuk melarang perjalanan ke Lebanon,” kata Kedubes Arab dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Alarabiya, Senin, 5 Agustus 2024.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengeluarkan peringatan kepada warga negara mereka untuk segera meninggalkan Lebanon di tengah kekhawatiran akan eskalasi yang lebih luas dengan Israel.
Sebagai informasi, Lebanon saat ini berada dalam kondisi keamanan dan siaga militer yang lebih ketat menyusul serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada pekan lalu, yang mengakibatkan terbunuhnya pemimpin senior Hizbullah Fuad Shukr.