Jumat, 13 September 2024 – 21:12 WIB
Jakarta, VIVA – Momen Presiden RI Jokowi yang pamit dengan menyampaikan salam perpisahannya kepada warga Deli Serdang, Sumatera Utara jadi perhatian. Pamit ala Jokowi itu dilakukan jelang purnatugas sebagai RI-1.
Baca Juga :
Jokowi Calls on Ministers to Support Prabowo-Gibran’s Future Agenda
Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina menilai cara Jokowi yang pamit kepada masyarakat merupakan sikap kenegarawanan yang perlu dicontoh. Dia memuji sikap Jokowi.
“Itu suatu sikap yang terpuji dan juga budaya yang baik sesuai dengan Pancasila, sesuai dengan norma, etika, kesopanan yang ada di budaya bangsa kita,” kata Silfester di Jakarta, Kamis 11 September 2024.
Baca Juga :
Pramono Sebut Jokowi Siapkan Blueprint Transisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
Silfester yang juga Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming itu menuturkan kinerja Jokowi memang ada ketidaksempurnaan. Menurut dia, dari beberapa hal tak bisa memuaskan seluruh rakyat.
“Meski demikian, kita lihat masih banyak masyarakat yang mencintai beliau (Jokowi),” ujar Silfester.
Baca Juga :
Budi Arie: Transisi Pemerintahan di Era Jokowi Terbaik Sepanjang Sejarah RI
Dia menilai Jokowi sebagai figur Presiden yang rendah hati. Hal itu juga merujuk soal serangan negatif terhadap Jokowi dan keluarga yang akhir-akhir ini masif di media sosial.
Silfester mengatakan dari omongan Jokowi yang dikonfirmasinya soal serangan itu merupakan bagian demokrasi.
“Saya pernah bertanya ke Pak Presiden, ‘Kenapa gak dibredel aja?’ kata beliau ‘Oh jangan. Itu bagian dari hak rakyat dalam berdemokrasi’. Jadi intinya, Pak Jokowi enggak marah,” kata Silfester.
Selain itu, ia mengaku sempat memanggil Jokowi dengan panggilan Mulyono.
“Saya minggu lalu bertemu presiden, saya panggil beliau Pak Mulyono, beliau hanya ketawa saja,” tuturnya.
“Intinya Presiden Jokowi ini, saya lihat satu sosok yang tidak pernah dendam dan tidak membalas,” lanjut Silfester.
Kemudian, ia bilang Jokowi memiliki sosok yang rendah hati, tidak membalas, dan tidak marah. Silfester menilai hal itu merupakan sifat yang menunjukan etika moral yang tinggi sebagai Presiden.
Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati
Silfester juga menanggapi wacana pertemuan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia sudah berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani perihal kabar pertemuan itu.
“Dari Sekjen Gerindra, Pak Ahmad Muzani bilang ada wacana pertemuan Prabowo dengan Megawati,” kata dia.
Silfester menuturkan TKN Prabowo-Gibran sangat mendukung adanya pertemuan tersebut demi kebaikan bangsa. “Kita mau agar para pemimpin ini akur, agar kita yang lain, anak-anak bangsa, masyarakat itu juga akur-akur,” ujarnya.
Terkait jadwal pertemuan Prabowo-Megawati, Silfester mengaku belum tahu pasti. “Belum tahu, itu nanti berpulang ke Bu Mega dan Pak Prabowo sendiri dan temen-temen di PDI atau di Gerindra,” kata Silfester.
Halaman Selanjutnya
Silfester mengatakan dari omongan Jokowi yang dikonfirmasinya soal serangan itu merupakan bagian demokrasi.