Kabar terbaru menyebutkan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Gaza dan pertukaran tahanan Israel dengan kelompok Palestina Hamas hampir mencapai kesepakatan dan diharapkan ditandatangani pada Jumat, 17 Januari 2025, menurut beberapa sumber Palestina yang tidak ingin disebutkan namanya. Pembicaraan yang bersifat sensitif ini dikabarkan sudah mencapai kemajuan signifikan dalam finalisasi kesepakatan tersebut. Sebuah laporan dari penyiar publik Israel, KAN, bahkan menyebutkan bahwa kabinet keamanan Israel diperkirakan akan mengadakan pertemuan pada Selasa untuk menyetujui kesepakatan tersebut.
Kesepakatan ini terbagi menjadi tiga tahap, dimana tahap pertama akan berlangsung selama 40 hingga 42 hari. Pasukan Israel diharapkan akan tetap ditempatkan di sepanjang koridor Netzarim dan Philadelphi. Hamas diharapkan akan segera menyampaikan daftar tahanan Israel yang mereka tahan, setelah itu warga yang mengungsi di Gaza utara diperbolehkan untuk kembali. Selama proses kepulangan, Israel akan menarik sebagian dari Koridor Netzarim untuk memastikan perjalanan aman bagi warga sipil. Tentunya dengan pemeriksaan menggunakan peralatan internasional untuk mencegah penyelundupan senjata.
Meskipun terjadi perselisihan terkait beberapa hal, kedua belah pihak tampaknya akan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Harapan besar pun dipasang pada negosiasi yang dihasilkan dari mediasi Qatar, Mesir, dan AS. Meski sempat terhambat oleh kebijakan baru yang diberlakukan oleh Benjamin Netanyahu, kepala otoritas pemerintahan Israel, upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata terus diupayakan demi kesejahteraan kedua belah pihak.