Kisah merger antara Nissan dan Honda terus berkembang dengan twist menarik. Meskipun belum ada pengumuman resmi, laporan telah muncul bahwa rencana pembentukan perusahaan induk baru telah dibatalkan. CEO Nissan, Makoto Uchida, dilaporkan telah mengakhiri negosiasi merger dengan Honda setelah diskusi yang panjang. Berita lain menyebutkan bahwa Nissan sedang dalam tahap mencari mitra baru, terutama dari perusahaan teknologi Amerika Serikat. Meskipun kabar ini belum dikomentari oleh juru bicara Nissan, diharapkan rincian kerjasama dengan Honda akan diumumkan dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Foxconn, perusahaan teknologi Taiwan, juga mengungkap minatnya untuk membeli saham Renault di Nissan, namun pembicaraan terhenti ketika Nissan memilih berdiskusi dengan Honda. Renault, yang merupakan pemegang saham terbesar Nissan dengan kepemilikan sebesar 36%, masih menjadi sorotan perhatian perusahaan teknologi tersebut. Diskusi antara Nissan dan Honda awalnya berfokus pada kemungkinan merger yang akan menjadikan keduanya produsen mobil terbesar ketiga di dunia. Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Honda ingin Nissan menjadi anak perusahaannya, namun Nissan memilih untuk mencari alternatif lain.
Kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh Nissan mendorong perusahaan untuk mengambil keputusan cepat dan tepat. Sejumlah 9.000 pekerjaan diumumkan bakal dihapus sementara kapasitas produksi global akan dipangkas sebesar 20%. Spekulasi tentang Nissan menarik diri dari Nota Kesepahaman dengan Honda semakin kencang. Meskipun ada biaya pembatalan besar sebesar ¥100 miliar ($655 juta) yang akan dikeluarkan jika merger batal, Nissan dan Honda tampaknya akan berpisah tanpa menjadi satu perusahaan induk. Waktu terus berjalan dan Nissan harus segera mengambil langkah-langkah untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.