Stellantis, raksasa otomotif, mengumumkan penutupan pabrik van Vauxhall di Luton. Dalam beberapa bulan ke depan, produksi di pabrik ini akan berhenti, meninggalkan kenangan bagi banyak orang. Keputusan ini mengancam sekitar 1.100 pekerjaan dan menimbulkan perasaan “dikhianati” dan “dikecewakan” di antara para pekerja. Stellantis memiliki rencana untuk mengkonsolidasikan operasinya dengan memindahkan produksi ke fasilitas Ellesmere Port di Cheshire. Situs baru ini, yang telah mengalami transformasi besar senilai £100 juta, akan menjadi pabrik manufaktur khusus kendaraan listrik pertama di Inggris. Meskipun Stellantis berjanji investasi tambahan sebesar £50 juta untuk meningkatkan kapasitas Ellesmere Port, Unite the Union menyuarakan kecaman atas keputusan ini, menyebutnya “aib besar” dan “pengkhianatan” terhadap tenaga kerja. Latar belakang penutupan pabrik ini terkait dengan mandat Zero Emission Vehicle (ZEV) di Inggris, yang menuntut produsen untuk menjual kendaraan listrik dalam jumlah tertentu setiap tahun. Stellantis juga mengungkapkan keprihatinannya terkait dampak mandat tersebut terhadap model bisnis mereka. Meskipun upaya untuk memindahkan beberapa pekerjaan ke Ellesmere Port dilakukan, masa depan para pekerja di Luton masih samar. Dengan ketidakpastian yang menggantung, nasib pabrik dan pekerja di Luton mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri otomotif Inggris dalam menghadapi transisi ke kendaraan listrik.
Stellantis Tutup Pabrik Vauxhall di Luton: Penemuan Menjanjikan

Read Also
Recommendation for You

Merek-merek mobil mewah asal Jerman telah memasuki pasar Cina selama beberapa dekade, namun dengan adanya…

Kendaraan listrik memiliki teknologi powertrain yang berbeda dengan mobil konvensional, namun produsen mobil terus bereksperimen…

Stellantis Menawarkan Pembayaran Besar untuk Karyawan yang Berhenti Beberapa karyawan Stellantis di Amerika Serikat dapat…

Selama lima tahun terakhir, General Motors telah menugaskan Cadillac untuk memimpin upaya elektrifikasi merek ini….