Industri otomotif Inggris menghadapi tantangan yang serius di pasar AS, di tengah persaingan dari merek mobil buatan Cina. Meskipun tarif impor yang tinggi, penjualan mobil buatan Cina terus meningkat, mengungguli penjualan mobil buatan Inggris. Meski sejumlah merek Inggris seperti Jaguar dan Mini berusaha dengan langkah-langkah strategis, seperti menukar produk bervolume tinggi dengan model yang lebih kecil, persaingan dari mobil Cina tetap kuat. Sebuah versi listrik Range Rover akan segera diluncurkan, merupakan langkah positif mengingat Range Rover adalah mobil U.K. yang cukup populer di AS.
Meski penjualan mobil Inggris mencapai lebih dari 79.000 unit tahun lalu, Land Rover masih mendominasi pasar. Namun, hingga sekarang produsen mobil Inggris tampaknya menghadapi kesulitan bersaing dalam hal harga dengan perusahaan lain, baik dari Amerika, Eropa daratan, maupun Cina. Buick Envision, Lincoln Nautilus, dan Polestar 2 dari Cina menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen Amerika, walaupun terkena tarif impor.
Merek lain yang berasal dari Cina, seperti Buick Envision, Polestar 2, dan Volvo EX30 juga mencatat penjualan yang signifikan di AS. Meski Polestar 2 telah menghasilkan penjualan yang memuaskan, harga tarif tetap menjadi faktor yang mempengaruhi penjualan Polestar 3 di AS. Meskipun demikian, prediksi penjualan mobil buatan Cina tetap positif untuk tahun-tahun mendatang.
Industri otomotif Inggris harus terus berinovasi dan menyesuaikan strategi pemasarannya untuk tetap bersaing di pasar AS yang kompetitif. Meskipun demikian, China tetap menjadi pemain kuat dalam industri mobil global. J.D. Power mengindikasikan bahwa China kemungkinan besar akan terus mendominasi dalam industri otomotif, bahkan bersaing dengan produsen dan mitra dagang yang sudah mapan.