Kendaraan listrik masih dihadapkan pada tantangan biaya yang tinggi terkait dengan pembuatan baterai, yang merupakan komponen termahal dari EV. Diperkirakan bahwa Tesla baru akan mengalami keuntungan pada tahun 2020, sementara General Motors mengumumkan telah mulai menghasilkan uang dari mobil listrik. Ford sendiri mencatat kerugian EBIT sebesar $5,1 miliar pada tahun 2024 dan diprediksi akan melaporkan kerugian lebih besar tahun ini untuk divisi Model e mereka.
Meskipun mengalami kerugian, penjualan mobil listrik Ford meningkat signifikan di Amerika pada tahun lalu. Namun, mobil berbahan bakar gas masih mendominasi pasar dengan penjualan yang lebih tinggi. CEO Ford, Jim Farley, mengakui bahwa mobil listrik besar menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, seperti ukuran baterai yang besar dan aerodinamika yang buruk.
Ford sedang mengembangkan platform baru berbiaya rendah untuk mendukung mobil listrik yang lebih terjangkau. Mereka juga sedang merancang kendaraan listrik jarak jauh dengan mesin gas sebagai generator. Ford telah menunda beberapa proyek mobil listrik besar yang ternyata tidak ekonomis, dan berfokus pada model-model baru dengan teknologi yang lebih efisien untuk mempertahankan keuntungan.
Ford berencana untuk merespons tren pasar dengan cepat dengan menggunakan platform unibody dan body-on-frame yang mendukung mesin pembakaran dan drivetrain listrik murni. Namun, meskipun upaya ini dilakukan, perkiraan menunjukkan bahwa EV lebih terjangkau baru akan masuk pasar pada tahun 2027, sehingga persaingan di industri ini tetap sulit untuk beberapa tahun ke depan. Keseluruhan, Ford tetap optimis dalam menghadapi tantangan mobil listrik di masa depan.