Israel telah mengeluarkan ancaman kepada Hamas, menuntut pembebasan tiga sandera hidup akhir pekan ini di Gaza. Peringatan tersebut disampaikan pada Kamis, 13 Februari 2025, dengan ancaman bahwa jika Hamas tidak mematuhi permintaan ini, perang di Gaza dapat kembali pecah.
Meskipun demikian, sumber-sumber Palestina melaporkan adanya kemajuan dalam upaya untuk menyelamatkan gencatan senjata yang terancam. Sebelumnya, Hamas menolak membebaskan sandera Israel dengan alasan pelanggaran yang dilakukan oleh Israel.
Hamas sendiri telah menegaskan kesiapannya untuk melaksanakan pertukaran sesuai jadwal yang ditentukan. Mereka juga mendesak Israel untuk melanjutkan proses pertukaran pada hari Sabtu. Namun, Israel secara tegas menegaskan bahwa jika tiga sandera tersebut tidak dibebaskan, gencatan senjata akan berakhir, dan mereka akan melanjutkan operasi militer.
Di sisi lain, di perbatasan Rafah Mesir dengan Gaza, terlihat persiapan peralatan berat dan truk yang siap masuk ke wilayah tersebut. Meskipun begitu, Israel menolak izin masuk peralatan tersebut melalui perbatasan Rafah. Hal ini juga sempat menimbulkan tuduhan Hamas terhadap Israel yang diduga menahan pengiriman mesin berat yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing di wilayah Gaza.
Ancaman Israel kepada Hamas untuk pembebasan tiga sandera hidup pada Sabtu telah menegaskan bahwa krisis tersebut dapat berlanjut ke arah yang lebih serius jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.
