Volkswagen Group, terkenal dengan merek Porsche, saat ini tengah mengalami tantangan yang cukup besar. Untuk mengantisipasi masa depan yang tidak pasti di industri otomotif, Porsche berencana melakukan pemangkasan pekerjaan. Diperkirakan sekitar 1.900 pekerja akan kehilangan pekerjaan mereka dalam beberapa tahun ke depan di berbagai lokasi di Jerman. Langkah ini diambil setelah rencana sebelumnya, yang melibatkan tidak memperpanjang kontrak 1.500 pekerja kontrak dan 500 pekerja lainnya yang akan segera berakhir, dianggap tidak cukup efektif.
Porsche berharap dapat melakukan pengurangan pekerja tanpa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Salah satu strategi utamanya adalah dengan menawarkan paket pensiun dini. Tindakan ini juga akan berdampak pada pekerja di fasilitas utama Porsche di sekitar Stuttgart. Berita ini muncul setelah Porsche berhasil menjaga tetap beroperasinya pabrik di Jerman tanpa kenaikan upah pekerja hingga tahun 2031, meskipun pemutusan hubungan kerja di Volkswagen Group diperkirakan mencapai 35.000 orang.
Porsche sendiri menghadapi penurunan penjualan, terutama di pasar China yang mengalami penurunan hingga 28 persen. Penjualan mobil listrik di seluruh Eropa turun, dan persaingan di pasar otomotif semakin ketat. Tidak hanya itu, ketidakpastian pasar akibat kebijakan tarif dan perang dagang yang dipicu oleh pemerintahan Trump juga memberikan tekanan ekstra pada produsen mobil. Maka dari itu, langkah-langkah restrukturisasi seperti pemangkasan pekerjaan menjadi hal yang berkaitan erat dengan strategi untuk menghadapi tantangan masa depan yang tidak pasti dalam industri otomotif global.