Setelah kembali dari liburan di Jepang, Bupati Indramayu Lucky Hakim kembali bekerja dengan memimpin upacara di alun-alun kabupaten Indramayu. Persoalan liburan Lucky Hakim ini mencuat setelah foto-foto dirinya berlibur di Jepang saat Lebaran menjadi viral. Liburannya tersebut menimbulkan kontroversi karena dilakukan tanpa izin dari Gubernur Jawa Barat maupun Kementerian Dalam Negeri.
Lucky Hakim menjelaskan bahwa rencana perjalanannya ke Jepang sudah disusun sejak jauh sebelumnya, bahkan sejak masa kampanye Pilkada tahun lalu. Perjalanan tersebut direncanakan untuk memenuhi janji kepada keluarganya, terutama anak-anak, untuk berlibur ke luar negeri setelah terpilih sebagai Bupati. Tiket keberangkatannya ke Jepang telah dibeli setelah Pilkada dan sebelum pelantikan, serta awalnya dijadwalkan untuk tanggal 2 hingga 11 April 2025.
Meskipun meminta izin kepada stafnya sebelum berangkat, permohonan izin tersebut ditolak karena terlalu mendekati tanggal keberangkatannya. Namun, Lucky Hakim mengambil inisiatif dengan mengubah jadwal pulangnya agar dapat tiba di Indramayu tepat pada hari kerja. Ketika di Jepang, Lucky tetap berkomunikasi intens dengan Wakil Bupati dan telah mendelegasikan tugas dan tanggung jawabnya.
Menyadari adanya perbedaan persepsi terkait definisi “hari” dalam aturan perizinan, Lucky Hakim berniat mengklarifikasi ke Gubernur dan Kementerian Dalam Negeri. Dia juga siap menerima konsekuensi apapun jika dinyatakan bersalah oleh pihak terkait. Meskipun liburannya menjadi sorotan, Lucky Hakim mengingatkan bahwa perjalanan ke Jepang ini tidak menggunakan anggaran negara dan bukan perjalanan dinas.