Serat karbon tidak akan dilarang di Eropa setelah Parlemen Eropa mengkonfirmasi bahwa proposal untuk melarang penggunaannya dalam konstruksi mobil pada tahun 2029 telah dihapus. Amandemen yang diajukan pada bulan Januari sebelumnya mengusulkan penambahan serat karbon ke dalam daftar bahan berbahaya Uni Eropa bersama dengan bahan lain seperti merkuri, timbal, dan kadmium. Namun, seorang perwakilan dari Parlemen mengonfirmasi bahwa serat karbon tidak lagi termasuk dalam daftar tersebut.
Kendati awalnya ditargetkan untuk dilarang karena khawatir dapat mencemari lingkungan selama proses pemecahan dan pembuangan kendaraan, Uni Eropa menyadari manfaat penting yang ditawarkan oleh serat karbon. Industri otomotif khususnya sangat bergantung pada bahan ini, dengan 20 persen dari seluruh produksi serat karbon digunakan dalam industri otomotif. Produsen terkemuka seperti McLaren, Lamborghini, Pagani, Ferrari, dan Koenigsegg mengandalkan serat karbon untuk konstruksi monokok kendaraan mereka.
Selain industri otomotif, kendaraan listrik juga terkena dampak atas keputusan potensial ini, karena serat karbon digunakan secara luas untuk mengurangi bobot kendaraan dan meningkatkan jarak tempuh. Sejak pertama kali digunakan dalam mobil Formula 1 McLaren MP4/1 pada tahun 1981, serat karbon telah menjadi bahan yang umum digunakan dalam konstruksi mobil hampir di setiap bagian, mulai dari panel bodi hingga roda. Dengan keputusan ini, serat karbon akan tetap menjadi elemen penting dalam industri otomotif di Eropa.