Pada tanggal 22 April 2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa proyek investasi kendaraan listrik senilai USD 9,8 miliar antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan terus berjalan sesuai rencana awal. Meskipun LG Energy Solution memutuskan untuk mundur dari beberapa bagian proyek yang termasuk dalam skema “Indonesia Grand Package”, proyek ini masih meliputi pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik dari penambangan hingga produksi.
Sebagai bagian dari investasi ini, pada tanggal 3 Juli 2024, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini merupakan hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 Gigawatt hour (GWh). Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, memastikan bahwa walau terjadi penyesuaian mitra investasi dalam struktur joint venture (JV), proyek secara keseluruhan tidak mengalami perubahan fundamental.
Menyikapi kekhawatiran terkait dampak faktor geopolitik dan ekonomi global terhadap proyek, Bahlil menegaskan bahwa investasi besar ini tidak akan terpengaruh oleh dinamika global tersebut. Proyek investasi senilai hampir USD 8 miliar untuk tahap pengembangan selanjutnya tetap berjalan dan rencananya untuk groundbreaking tahap berikutnya akan dilakukan dalam tahun ini. Pemerintah menunjukkan komitmen dalam menjaga kesinambungan dari proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik, memastikan semua mitra tetap berkomitmen dan proses transisi berlangsung lancar. Tidak ada perubahan dari tujuan awal proyek ini, yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik global.