Dalam membuat inovasi teknologi kendaraan listrik (EV), Cina telah tampil sebagai pemimpin yang bergerak cepat. Merek-merek dari Cina terus meningkatkan kendaraan dan perangkat lunak mereka dengan mengambil inspirasi dari Silicon Valley. Fitur bantuan mengemudi yang dulunya hanya terdapat pada kendaraan kelas atas, kini bisa ditemukan pada mobil BYD dengan harga terjangkau. Namun, regulasi baru dari badan pengatur Cina menunjukkan bahwa kemajuan tersebut mungkin terlalu cepat. MIIT Cina telah memberlakukan batasan agar konsumen tidak tertipu dengan klaim teknologi swakemudi yang sebenarnya belum sepenuhnya otonom. Produsen dilarang menggunakan istilah menyesatkan dalam pemasaran mereka, serta harus mematuhi regulasi yang ditetapkan. Kasus Xiaomi SU7 yang tragis menjadi pemicu dari pengetatan regulasi ini, menunjukkan pentingnya pemahaman yang benar terhadap fitur bantuan pengemudi yang canggih. Langkah-langkah pemerintah dalam mengatur penggunaan teknologi bantuan pengemudi mencerminkan kesadaran akan bahaya kepercayaan yang salah terhadap kemampuan mobil untuk menyetir sendiri.Ini adalah tindakan yang bijaksana yang mungkin akan diikuti oleh negara lain di seluruh dunia.
Cina Bertindak Tegas terhadap Pemasaran Pengemudi yang Menyesatkan

Read Also
Recommendation for You

Porsche menghadapi tantangan dalam mencapai target penjualan mobil listrik yang tinggi pada akhir dekade ini….

Perusahaan rintisan asal California, Faraday Future, menghadapi perjuangan untuk bertahan. Mengutip laporan terbarunya kepada SEC,…

Carlos Ghosn kontroversial dalam setiap penampilan mediannya pasca melarikan diri dari tahanan rumah pada akhir…