Posisi produsen mobil mewah Barat saat ini tidak dapat terlepas dari pasar Cina. Merek-merek prestisius telah mendominasi pasar mobil selama bertahun-tahun, namun situasinya menjadi berbeda belakangan ini. Kebangkitan produsen mobil domestik di Cina telah menggeser permintaan untuk merek internasional, termasuk Porsche. Penjualan Porsche di Cina mengalami penurunan signifikan, terutama pada kuartal pertama tahun ini, dengan penurunan permintaan yang mencapai 42 persen. Hal ini disebabkan oleh kemunculan mobil listrik yang lebih terjangkau dari merek lain seperti Xiaomi.
Porsche menyadari tantangan yang dihadapi di Cina, terutama dalam persaingan dengan mobil listrik dari produsen lokal. CEO Porsche, Oliver Blume, bahkan mengindikasikan kemungkinan untuk menghentikan penjualan mobil listrik di Cina di masa mendatang. Meskipun para pesaing menawarkan mobil listrik dengan harga lebih terjangkau, Porsche tetap mempertahankan kebijakan harga yang sesuai dengan citra brand-nya. Di sisi lain, produsen mobil lain seperti Audi dan BMW telah berinvestasi dalam model khusus untuk pasar Cina, dalam upaya mempertahankan pangsa pasar mereka.
Meskipun kondisinya sulit, beberapa produsen mobil mewah tradisional telah menemukan cara untuk tetap bersaing, seperti melalui kerjasama dengan produsen lokal. Semakin sulit bagi produsen internasional untuk bersaing dengan merek Cina yang memiliki akses lebih mudah ke sumber daya dan biaya produksi yang lebih rendah. Saat ini, strategi terbaik bagi produsen mobil Barat adalah dengan menggandeng produsen lokal untuk tetap relevan di pasar Cina yang semakin kompetitif. Menjadikan adaptasi dan kolaborasi sebagai kunci untuk tetap eksis di tengah perubahan pasar otomotif global.