Pada hari Kamis, 8 Mei 2025, sebanyak 100 penghulu dan penyuluh agama dari berbagai wilayah mengikuti pelatihan untuk mengurangi tingkat perceraian yang masih tinggi di Indonesia, khususnya yang disebabkan oleh masalah ekonomi. Mereka mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Literasi Keuangan Keluarga yang diselenggarakan oleh Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama. Direktur Cecep Khairul Anwar menjelaskan bahwa perceraian dapat memiliki dampak yang luas, dan salah satu solusinya adalah dengan meningkatkan literasi keuangan bagi keluarga.
Menurut Cecep, banyak perceraian disebabkan oleh masalah ekonomi, sehingga pemahaman tentang pengelolaan keuangan rumah tangga harus diperkuat. Penghulu dan penyuluh agama yang menjalani pelatihan ini diharapkan dapat menjadi fasilitator yang membimbing pasangan suami istri dalam mengelola keuangan keluarga secara baik. Keberlangsungan keluarga dianggap sebagai kunci penting menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satu peserta pelatihan, Kepala KUA Selat Nasik dari Bangka Belitung, menyatakan bahwa pelatihan tersebut sangat bermanfaat. Ia menyadari pentingnya perencanaan keuangan bagi calon pengantin dan bagaimana hal ini memengaruhi keberlangsungan rumah tangga. Peserta lain, Penyuluh Agama Islam dari Jawa Timur, juga merasa bahwa kemampuan mengelola ekonomi keluarga sangat diperlukan untuk mempertahankan keutuhan keluarga.
Masalah ekonomi telah menjadi faktor utama penyebab perceraian di Indonesia selama periode 2021-2025. Pada tahun 2024, masalah ekonomi menjadi faktor kedua tertinggi penyebab perceraian dengan angka mencapai 100.198 kasus. Bimtek Fasilitator Keuangan Keluarga Angkatan 1 dan 2 dihadiri oleh narasumber seperti Psikolog Keluarga Alissa Wahid dan Instruktur Nasional Bina Keluarga Sakinah Kementerian Agama, yang memberikan wawasan dan pemahaman tentang pentingnya literasi keuangan dalam menjaga keutuhan keluarga.