Pembangunan proyek Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase 2A yang dikepimpin oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung telah mencapai progres sebesar 48,14 persen. Targetnya adalah untuk proyek ini beroperasi penuh pada tahun 2029. Dalam acara peluncuran Tunnel Boring Machine (TBM) 1 CP202 MRT Jakarta lintas Utara-Selatan, Pramono mengatakan bahwa sinergi yang baik sangat diperlukan agar proyek MRT Jakarta fase 2A dapat sukses. Proyek ini merupakan kelanjutan dari operasional MRT Jakarta fase 1 yang menghubungkan Lebak Bulus sampai Bundaran HI.
Pramono juga menekankan bahwa proyek penanganan MRT fase 2A ini akan sampai ke Kota sampai tahun 2029, sementara hingga Ancol diperkirakan akan selesai pada tahun 2030. Tujuan pengembangan transportasi berbasis rel di Jakarta adalah untuk menyediakan alternatif transportasi yang ramah lingkungan dan nyaman bagi masyarakat. Dukungan dari Pemerintah Jepang juga sangat penting untuk menjamin kelancaran proyek MRT Jakarta fase 2A sesuai target yang telah ditetapkan.
Diharapkan dengan hadirnya MRT Jakarta fase 2A ini, sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien bisa terwujud, sehingga dapat mendorong masyarakat Jakarta untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum. Jalur MRT Jakarta rute Harmoni ke Mangga Besar membentang sepanjang 1.195 meter, sebagaimana dilaporkan oleh VIVA.co.id. Kehadiran proyek ini diharapkan dapat membawa dampak positif dalam pengembangan transportasi kota Jakarta ke depan.