Carlos Ghosn kontroversial dalam setiap penampilan mediannya pasca melarikan diri dari tahanan rumah pada akhir 2019. Mantan eksekutif Nissan, Renault, dan aliansinya, Ghosn mengungkapkan pandangannya tentang masalah yang dihadapi produsen mobil Jepang tersebut. Meskipun Ghosn mengkritik manajemen Nissan sebagai penyebab kemunduran perusahaan, ia juga menyoroti gagalnya rencana merger antara Nissan dan Honda. Meskipun hubungan antara Renault dan Nissan tidak sekuat dulu, Renault tetap memiliki 10% saham di Nissan dan mengakuisisi mayoritas saham Nissan di India. Meskipun Ghosn mengklaim bahwa Honda ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan setelah merger, Honda membantah klaim tersebut. Meskipun Ghosn dituduh melakukan penyalahgunaan aset perusahaan, pencucian uang, dan korupsi, ia membantah rumor tentang melarikan diri di dalam kotak peralatan audio. Ghosn juga menyebut Nissan sebagai perusahaan yang kehilangan daya saing dan meminta bantuan pesaingnya. Meskipun aliansi antara Renault dan Nissan dianggap rapuh oleh Ghosn, kedua perusahaan masih bersama meskipun kemitraan mereka berkurang. Dalam semua keterbukaannya di media, Ghosn mencerminkan perjuangannya identitas pribadi dan perusahaan yang ingin diungkapkan kepada publik.
Masa Terakhir Nissan: Apa yang Harus Diketahui

Read Also
Recommendation for You

Pada tahun 2025, Kawasaki mengeluarkan serangkaian kendaraan UTV Ridge dan Ridge Crew dalam berbagai edisi….

Memorabilia balap merupakan pasar yang menarik dengan banyak pilihan pakaian, peralatan, suku cadang, dan produk…

Stellantis telah mengajukan paten untuk gearbox tiga kecepatan yang menjanjikan untuk membawa kemampuan off-road ke…

Ferrari baru saja meluncurkan edisi khusus dari supercar 296 Speciale mereka, yang disebut “Piloti Ferrari”….