Nissan tengah berusaha pulih setelah periode sulit yang mengakibatkan kerugian sebesar $4,5 miliar dalam setahun terakhir. Untuk mengatasi hal ini, produsen mobil tersebut melakukan pemangkasan biaya dengan merumahkan 20.000 karyawannya dan menutup tujuh pabrik sebelum akhir dekade ini. Namun, program restrukturisasi yang disebut Re:Nissan tidak hanya fokus pada penghematan biaya, tetapi juga melibatkan peluncuran beberapa model baru.
Salah satu model terbaru yang sedang ditawarkan adalah Micra, hatchback subkompak dengan kemampuan listrik penuh. Menggunakan Renault 5 sebagai basisnya, Micra mendapatkan desain ulang dengan lampu melingkar dan lebar lekukan di bawah garis sabuk. Meskipun memiliki identitas yang berbeda, mobil ini mengadopsi gagang pintu belakang “tersembunyi” yang dipasang di dekat pilar-C yang dapat ditemui pada Renault 5.
Dari sisi interior, Micra menampilkan layar ganda 10,1 inci di dasbor yang agak miring ke arah pengemudi. Dengan control fisik yang mudah diakses dan pencahayaan dalam 48 warna, kabin ini menawarkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan. Nissan menawarkan Micra dengan dua pilihan baterai: 40 kWh dan 52 kWh, dengan kapasitas tenaga yang berbeda.
Micra diklaim dapat menempuh jarak sekitar 193 mil hingga 254 mil dalam satu pengisian daya tergantung pada ukuran baterai yang digunakan. Meskipun ukurannya kecil, Micra memiliki suspensi belakang multi-link yang memastikan kenyamanan berkendara. Model ini akan diluncurkan di Eropa pada akhir tahun ini dan diharapkan dapat meningkatkan kembali posisi Nissan di pasar mobil listrik. Selain Micra, Nissan juga memiliki rencana untuk meluncurkan model listrik lainnya di Eropa tahun depan, termasuk versi listrik dari Juke dan Twingo yang terinspirasi dari konsep Hyper Punk.