Nissan sedang mengalami masa pemangkasan biaya yang signifikan setelah mengalami kerugian besar dalam beberapa tahun terakhir akibat penjualan yang tidak sebanding dengan investasi. Meskipun peta jalan produk baru fokus pada mobil yang sudah umum seperti crossover dan SUV, masih ada harapan bagi mobil-mobil yang menghadirkan kesenangan. Proyek Z berlanjut dan mungkin suatu hari nanti akan bergabung dengan generasi baru Silvia. Bahkan, GT-R generasi berikutnya juga sedang dalam pengembangan. Pembicaraan dengan Motor1 di New York Auto Show bulan lalu menegaskan bahwa rencana untuk kembalinya GT-R sangat pasti.
Perwakilan lain dari Nissan, Arnaud Charpentier, Wakil Presiden Strategi Pemasaran Produk, menyatakan bahwa perusahaan sedang aktif menggarap supercar baru. Meskipun detailnya masih belum jelas, Nissan sedang mempertimbangkan powertrain untuk masa depan yang akan digunakan dalam mobil sport. Charpentier menekankan perlunya membuat mobil sport yang tetap mempertahankan performa yang diinginkan tanpa kehilangan esensi dari kendaraan tersebut.
Dalam pandangan Charpentier, GT-R generasi berikutnya harus mampu membawa kembali konsep dasar dari mobil sport. Sebelumnya, Nissan telah mengisyaratkan bahwa GT-R berikutnya kemungkinan akan berbasis listrik sepenuhnya. Konsep Hyper Force, sebuah supercar ultramodern dengan tenaga 1.341 hp, dianggap sebagai mimpi untuk direalisasikan pada akhir dekade ini.
Meskipun masih ada banyak ketidakpastian seputar peluncuran GT-R baru, para eksekutif Nissan sangat antusias dalam membicarakan rencana tersebut. Beberapa di antaranya bahkan telah mengusulkan kemitraan potensial dengan Acura NSX generasi ketiga. Ivan Espinosa, bos baru Nissan yang diketahui sebagai penggemar mobil Z, telah menyatakan minatnya untuk juga menghidupkan kembali Silvia. Namun, di tengah kondisi sulit yang dihadapi Nissan, dengan pemangkasan pekerjaan dan restrukturisasi operasional besar-besaran, masih harus dipertimbangkan prioritas produksi mobil sport seperti GT-R. Selain itu, Nissan juga sedang fokus mengembangkan model-model lain yang lebih mainstream seperti sedan Sentra. Meskipun supercar baru mungkin dapat meningkatkan citra merek Nissan, namun keputusan akhir tetap harus didasarkan pada faktor-faktor ekonomi yang lebih luas.