Mercedes telah memperkenalkan G-Class listrik yang disebut G580 dengan Teknologi EQ sebagai langkah untuk elektrifikasi. Namun, tampaknya reaksi pasar tidak sehangat yang diharapkan. Dari laporan Handelsblatt, para eksekutif Mercedes mengakui bahwa G-Class listrik tidak mencapai kesuksesan komersial yang diharapkan. Dengan hanya 1.450 unit terjual hampir setahun setelah peluncuran, model listrik ini jauh dari popularitas G-Class konvensional yang masih memiliki mesin bensin dan diesel. Penjualan G-Class tradisional mencapai sekitar 9.700 unit, nyaris tujuh kali lipat lebih tinggi daripada versi listriknya.
Alasan di balik kesulitan penjualan G580 dengan Teknologi EQ terutama karena faktor harga dan kinerja. Harganya jauh lebih tinggi daripada versi konvensional, dengan muatan maksimum yang lebih rendah dan jangkauan yang kurang. Berat kendaraan yang besar, keterbatasan muatan, serta jarak tempuh yang lebih rendah menjadi faktor-faktor utama yang membuat G-Class listrik sulit bersaing. Meskipun Mercedes mengklaim bahwa penjualan masih sesuai target mereka, ada indikasi bahwa rencana untuk versi G-Class listrik berikutnya “Little G” harus dipertimbangkan ulang.
Rumornya, G-Class versi lebih kecil “Little G” dijadwalkan untuk dirilis sebagai EV pada tahun 2027, tetapi versi gas atau hibrida juga mungkin akan mengikuti. Dengan pembaharuan yang diusulkan ini, Mercedes berharap untuk meningkatkan daya tarik dan kinerja G-Class listrik di masa depan. Selain itu, rencana pembatalan model listrik G580 juga memperlihatkan minat yang lebih besar dari pasar untuk kendaraan off-roader yang lebih konvensional.