Kolaborasi Nasional-Local-Swasta Guna Percepat Program MBG

Pada tanggal 30 Juli 2025, Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), berbagi wawasan kunci dengan para pemimpin regional untuk menyelaraskan pemahaman mengenai program unggulan Presiden Prabowo Subianto selama acara yang diselenggarakan di Sei Rampah, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, pada hari Rabu. Hasan dihadiri oleh Muhamad Isra Ramli, Deputi I bidang Materi Komunikasi dan Informasi di PCO; Tigor Pangaribuan, Deputi Sistem dan Tata Pemerintahan di Badan Gizi Nasional (BGN); dan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Acara yang bertajuk “Bukti Nyata Program Presiden Prabowo Subianto” diselenggarakan oleh DPP Gempita (Gerakan Milenial untuk Cinta Tanah Air).

Forum tersebut juga dihadiri oleh beberapa pemimpin regional, antara lain: Darma Wijaya, Bupati Serdang Bedagai, Maya Hasmita, Bupati Labuhanbatu, Baharudin Siagian, Bupati Batu Bara, bersama dengan pejabat setempat dan perwakilan Forkopimda Sumatera Utara (Forum Koordinasi Kepemimpinan Daerah). Dalam pidatonya, Hasan menekankan pentingnya menyelaraskan pandangan di semua tingkatan pemerintah untuk memastikan implementasi program prioritas nasional berjalan lancar dan terkoordinasi.

Hasan menjelaskan bahwa agenda kebijakan Presiden Prabowo tidak bersifat improvisasi namun didasarkan pada perencanaan jangka panjang – banyak ide yang diuraikan dalam buku yang ditulis Prabowo lebih dari sepuluh tahun yang lalu, yang sekarang menjadi dasar program pemerintah. Salah satu inisiatif unggulan seperti Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang dijelaskan Hasan sebagai produk visi jangka panjang yang dipikirkan dengan matang. Dia mencatat bahwa program serupa telah diterapkan di lebih dari 109 negara, dengan dampak yang terlihat 10 hingga 20 tahun ke depan. Hasan mengajak semua pihak untuk berkontribusi pada percepatan program tersebut.

Forum tersebut juga menjadi platform bagi para pemimpin regional untuk menyampaikan umpan balik dan proposal langsung kepada perwakilan BGN mengenai program MBG. Hasan menekankan bahwa kolaborasi dan komunikasi langsung sangat penting untuk menghasilkan terobosan nyata di lapangan. Hasan juga mengingatkan peserta bahwa dapur SPPG (Unit Layanan Pemenuhan Gizi) harus dikelola dengan hati-hati. Setiap makanan yang disajikan harus memenuhi setidaknya sepertiga kebutuhan kalori harian, dan tidak kalah penting – rasanya harus enak.

Jika makanan itu tidak enak dan tidak dimakan, maka tujuan belum tercapai. Itulah mengapa saya katakan: jika makanannya tidak enak, beri umpan balik. Sayang jika akhirnya terbuang,” katanya.

Source link