Saat berbelanja mobil mewah, salah satu keuntungannya adalah variasi pilihan yang tersedia. Semakin tinggi harga mobil, semakin banyak opsi tambahan yang dapat dipilih. Audi memiliki konfigurator yang kompleks, tetapi perusahaan berencana untuk mengurangi jumlah opsi yang tersedia di masa depan. CEO Audi, Gernot Döllner, menyatakan bahwa dengan menyederhanakan opsi yang tersedia, perusahaan dapat memberikan fokus yang lebih baik kepada fitur-fitur yang benar-benar penting.
Audi ingin memperkuat citra merek Four Rings dengan menghadirkan interior yang lebih eksklusif dan premium melalui penekanan pada titik-titik sentuhan penting seperti setir. Pendekatan “lebih sedikit lebih baik” menjadi filosofi yang diterapkan dalam desain Audi, dan dapat dilihat dari Konsep C yang diluncurkan belum lama ini. Konsep tersebut menunjukkan langkah Audi menuju desain yang lebih elegan dan mewah.
Audi juga berencana untuk merombak portofolio mobilnya dengan menghentikan produksi model-model termurah seperti A1 dan Q2, mengarahkan A3 sebagai model paling terjangkau dari merek ini. Namun, untuk mengisi kekosongan tersebut, Audi akan merilis mobil listrik entry-level baru pada tahun 2026. Dengan langkah-langkah ini, Audi berharap dapat mempertahankan statusnya sebagai produsen mobil mewah yang eksklusif dan terdepan di pasaran.












