Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pidato berjudul “Seruan Indonesia untuk Harapan” di Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, dengan durasi 19 menit. Dia menyoroti isu kemanusiaan yang juga terjadi di Palestina, menjelaskan bahwa Indonesia juga pernah dijajah selama berabad-abad. Prabowo menjadi kepala negara Indonesia pertama yang hadir dalam forum tahunan PBB setelah absen selama 10 tahun.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyerukan untuk tidak tinggal diam terhadap genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Dia menegaskan pentingnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menolak doktrin bahwa yang kuat dapat berbuat semaunya. Prabowo siap mengirimkan 20 ribu pasukan penjaga perdamaian ke Gaza dan mengekspor beras ke Palestina sebagai upaya mendukung perdamaian.
Selain itu, Presiden Prabowo mengutuk kekerasan terhadap warga sipil di Gaza, menyampaikan solusi Dua Negara sebagai jalan keluar konflik antara Palestina dan Israel, dan menekankan pentingnya rekonsiliasi, damai, dan harmoni antara dua keturunan Ibrahim. Prabowo berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mewujudkan perdamaian dunia. Artinya, Prabowo menggarisbawahi pentingnya perdamaian di Gaza dan dukungan Indonesia terhadap Palestina sebagai bagian dari upaya mencapai perdamaian sejati.












