Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menegaskan bahwa perdamaian di Gaza tidak boleh dicapai dengan mengorbankan keadilan. Ia menekankan pentingnya pertanggungjawaban bagi pihak-pihak yang terlibat dalam kekejaman. Sanchez berbicara dalam wawancara dengan stasiun radio Cadena SER, di mana ia menekankan bahwa perdamaian tidak boleh diartikan sebagai pembenaran atau impunitas bagi pelaku kejahatan. Ia menyoroti pentingnya meminta pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab atas genosida di Gaza, dan menegaskan bahwa hukum harus ditegakkan.
Selain itu, Sanchez juga mengenang pengalamannya saat bekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa selama Perang Kosovo, di mana sejumlah pihak terlibat dijatuhi vonis kejahatan perang. Ia mengatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan banyak pertanyaan yang harus dijawab dalam upaya mencapai perdamaian. Sanchez menyatakan bahwa Spanyol dan Eropa akan memainkan peran penting dalam proses perdamaian, termasuk rekonstruksi Gaza dan pencarian solusi dua negara yang berlandaskan hukum internasional.
PM Spanyol juga tidak menutup kemungkinan mengirim pasukan sebagai bagian dari upaya penjaga perdamaian di Gaza. Dia juga menegaskan bahwa embargo senjata terhadap Israel akan dipertahankan hingga gencatan senjata benar-benar terwujud dan proses perdamaian berjalan dengan permanen. Sanchez menekankan pentingnya mengakhiri kekerasan dan membuka dialog yang jujur antara Israel dan Palestina menuju pengakuan kedua negara. Selain itu, Sanchez telah berangkat ke Mesir untuk menghadiri penandatanganan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.












