Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan kekhawatiran terkait minimnya fasilitas rehabilitasi narkoba di Indonesia. Dalam acara pemusnahan 214,8 ton narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Prabowo menyatakan rencana pemerintah untuk menambah pusat rehabilitasi narkoba. Menurutnya, pusat rehabilitasi narkoba memiliki peran penting dalam memulihkan kondisi para pengguna narkoba. Prabowo menekankan perlunya penambahan pusat rehabilitasi narkoba di berbagai kabupaten yang belum memiliki fasilitas tersebut.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya peran lembaga pendidikan dalam upaya pemberantasan narkoba. Ia menegaskan bahwa semua lapisan masyarakat harus bersatu dalam memberantas peredaran narkoba. Meskipun mengakui bahwa upaya pemberantasan narkoba di Indonesia masih dilakukan secara bijaksana melalui pusat rehabilitasi, Prabowo juga memberikan contoh negara lain yang menggunakan tindakan drastis dalam menangani pengguna narkoba.
Prabowo juga memberikan apresiasi kepada Polri atas keberhasilan mereka dalam menyita dan memusnahkan 214,8 ton narkoba selama periode Oktober 2024-Oktober 2025. Menurut Prabowo, aksi tersebut telah menyelamatkan 629 juta manusia dari bahaya narkoba. Dengan nilai uang sekitar Rp29,37 triliun, barang bukti narkoba yang berhasil disita dan dimusnahkan oleh Polri memiliki dampak yang besar dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia.












