Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto dinilai sebagai langkah berani oleh politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Bestari Barus. Menurutnya, evaluasi terhadap Soeharto perlu dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi kontroversi namun juga kontribusi besar yang telah ia berikan bagi pembangunan nasional. Soeharto diakui sebagai bagian penting dari sejarah Indonesia yang telah membawa negara ini menuju stabilitas ekonomi, swasembada pangan, dan pembangunan infrastruktur yang besar. Meski terdapat penolakan dari sebagian politisi PDIP terkait usulan tersebut, Bestari meyakini bahwa penilaian subjektif mereka tidak akan memengaruhi keputusan pemerintah dalam menetapkan penerima gelar Pahlawan Nasional.
Dia juga menyoroti komentar negatif yang merendahkan Soeharto sebagai pandangan yang tidak objektif terhadap sejarah. Menurutnya, penting bagi bangsa Indonesia untuk belajar mengevaluasi masa lalu secara proporsional tanpa adanya dendam politik. Bestari berharap agar masyarakat tidak terjebak dalam kebencian lama dan tetap waspada terhadap ideologi yang pernah mengancam negara. Menyikapi hal ini, penting untuk meninjau kembali sejarah dengan kepala yang tenang dan berdamai dengan masa lalu. Daripada terjebak pada pemikiran yang mengancam dasar negara, diharapkan masyarakat Indonesia terus melangkah maju sambil menghormati sejarahnya.












