Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengganti nama tanggul Baswedan di Jati Padang, Jakarta Selatan, meskipun tanggul tersebut sempat jebol akibat hujan deras. Pramono menyatakan hal ini saat dihubungi di Jakarta pada Senin. Menurutnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta sudah melakukan perbaikan terhadap tanggul Baswedan tersebut sesuai perintah yang diberikan.
Sebagai informasi tambahan, tanggul di Jati Padang menjadi salah satu dari lima titik tanggul yang jebol di Jakarta Selatan akibat hujan lebat pada Kamis malam, 30 Oktober 2025. Selain tanggul Baswedan, keempat tanggul lain yang mengalami kerusakan adalah di Kemang Village (Lippo Mall Kemang), Kali Krukut (Plaza Bisnis Kemang), Jalan Kemang Utara IX (Mampang Prapatan), dan Jalan Taman Kemang Bangka (sebelah Wisma Anugraha) dari aliran Kali Krukut. Terdapat juga tiga titik tanggul yang mengalami longsor di Jakarta Selatan, yaitu di Jalan Kemuning, Pejaten Timur, Pasar Minggu (Kali Ciliwung); Jalan Gunuk Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu (Kali Ciliwung); dan Jalan Adityawarman, Selong, Kebayoran Baru (PHB Adityawarman).
Sebagai langkah penanganan darurat, Suku Dinas SDA Jakarta Selatan telah membangun tanggul sementara menggunakan karung berisi pasir untuk mencegah limpasan air di lokasi-lokasi yang terdampak. Tim juga telah dikerahkan ke semua titik kerusakan untuk melakukan penanganan darurat. Upaya pemasangan crucuk kayu dolken dan karung pasir dilakukan sebagai langkah sementara untuk mengatasi titik-titik longsor. Ini merupakan langkah proaktif dari pihak berwenang untuk mencegah dampak yang lebih luas terhadap pemukiman warga.
Pramono Tetap Memegang Nama Tanggul Baswedan di Jati Padang












