Pada hari Rabu, tanggal 5 November 2025, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Yasonna Laoly, mengeluarkan permintaan agar usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto dapat dipertimbangkan dengan lebih matang. Yasonna mencatat adanya pro dan kontra serta kontroversi yang muncul terkait usulan tersebut, menunjukkan adanya keraguan yang tinggi terhadap keputusan tersebut. Dia menekankan perlunya pemikiran yang cermat dan penjelasan yang lengkap dari pemerintah sebelum memberikan gelar pahlawan kepada seseorang. Dalam kasus Soeharto, usulan tersebut diserahkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Nama-nama yang diusulkan antara lain Soeharto, Abdurrahman Wahid, dan Marsinah, telah dibahas selama beberapa tahun dan dinilai memenuhi syarat. Gus Ipul menjelaskan bahwa proses pengusulan nama-nama tersebut berasal dari masyarakat dan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) sebelum dokumen itu ditandatangani oleh pejabat setempat dan diteruskan ke Kementerian Sosial. Mendorong untuk lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan, Yasonna menyoroti pentingnya menjaga ketelitian dan kejelasan dalam memberikan gelar pahlawan nasional.
Yasonna PDIP: Kontroversi Usulan Gelar Pahlawan Soeharto
Read Also
Recommendation for You

Setiap tahun, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai wujud penghormatan kepada mereka yang telah berjuang…

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa seorang siswa diduga sebagai pelaku membawa tujuh…

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada tanggal 8 November 2025, meminta para senator Republik untuk…

Video viral menunjukkan aksi sejumlah pria yang diduga sebagai tukang parkir liar saat acara wisuda…








